Eߣ Musim Hujan, Waspadai Potensi Terkena Penyakit Ini – LPM BIOma HMJ Biologi FMIPA UNM
Ilustrasi terserang penyakit di musim hujan (Doc. Int)

BIOma – Musim hujan ditandai dengan munculnya kumpulan awan mendung dan langit gelap meskipun terkadang mendung bukan berarti hujan. Di Indonesia sendiri, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan berlangsung pada bulan Oktober 2020 – Maret 2021. Lebih lanjut, BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari – Februari 2021. Menghadapi musim hujan dan jadwal aktivitas yang padat, mahasiswa harus meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai potensi penyakit yang mengintai. Musim ini merupakan musim subur bagi makhluk patogen penyebab penyakit sehingga beberapa contoh penyakit lazim ditemui seperti misalnya influenza, diare, tifus, demam dengue, dan leptospirosis.

Dilansir dari halodoc.com, influenza sebenarnya tidak hanya terjadi di musim hujan karena secara epidemiologi sirkulasi virus penyebab influenza di Indonesia selalu ada tiap tahunnya. Namun, catatan pentingnya adalah kasus influenza seringkali meningkat pada musim hujan sebab sistem imun tubuh terhadap penyakit atau virus jadi berkurang. Cara mencegah influenza di musim hujan seperti saat ini adalah memperkuat sistem imun dengan memakan makanan bergizi, rutin berolahraga, menjaga gaya hidup sehat, dan istirahat yang cukup.

Penyakit selanjutnya adalah diare, penyakit ini disebabkan oleh serangan mikroorganisme berupa bakteri, seperti Salmonella, Cholera, dan Shigella yang jumlahnya meningkat pada musim hujan. Cara mencegah diare adalah menerapkan hidup bersih dengan rajin mencuci tangan, meminum air matang, dan mengonsumsi makanan yang sudah dimasak.

Selanjutnya adalah tifus. Tifus menjadi salah satu penyakit saat musim hujan sebab adanya bakteri Salmonella typhi, yang menyebar lewat makanan yang telah terkontaminasi dan berpotensi untuk menginfeksi jaringan pada tubuh seperti jaringam di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), lapisan jantung atau katup jantung (endokarditis), dan tulang atau sumsum tulang (osteomielitis). Cara mencegahnya adalah dengan membiasakan untuk melindungi makanan dari vektor pembawa penyakit seperti lalat, kecoa, dan tikus serta menghindari jajan di tempat yang kurang bersih. Selain itu, penting untuk mencuci tangan dengan sabun setelah buang air dan sebelum makan.

Selanjutnya ada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang memang rentan terjadi saat musim hujan khususnya jika terjadi banjir. Penyakit ini dibawa oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam berdarah disebut sebagai penyakit “break-bone” karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot. Cara mencegah DBD tentunya dengan menghindari kontak dengan agen pembawa penyakit tersebut. Cara yang bisa ditempuh seperti memasang kelambu di tempat tidur, membersihkan tempat penampungan air (seperti bak kamar mandi, kolam ikan, dan vas bunga), menutup wadah air, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Terakhir adalah penyakit leptopirosis atau penyakit kencing kucing yang eksis di musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Cara mencegahnya adalah bersikap cermat terhadap lingkungan. Utamanya saat bepergian, gunakan disinfektan jika perlu dan gunakan pakaian yang melindungi tubuh dari kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri Leptospira interrogans. Jika memiliki luka luar yang terbuka, pastikan untuk melindungi luka dengan penutup yang steril dan kedap air agar tidak terpapar air yang terkontaminasi bakteri.

Reporter : Nurakmasari

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *