BIOma – Gempa berkekuatan M 5,9 telah mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, pada hari Kamis (14/01) lalu tepatnya pada pukul 14.45 WITA. Tak hanya sekali, gempa susulan dengan kekuatan M 6,2 kembali terjadi keesokan harinya pada pukul pukul 02.28 WITA. Akibatnya masyarakat di wilayah terdampak pada akhirnya harus mengungsi.
Melihat kondisi masyarakat pasca bencana, HIMABIO FMIPA UNM Periode 2020-2021 dan BKMB HIMABIO FMIPA UNM berinisiatif menyalurkan bantuan melalui kegiatan “Open Donasi” yang dibuka sejak tanggal 15 Januari 2021 lalu.
Riska Novita Ainul Hamzah selaku penanggung jawab kegiatan menuturkan bahwa “Open Donasi” ini akan dibuka hingga Jum’at (22/01), tepatnya satu pekan sejak hari pertama “Open Donasi” digelar dan bisa saja diperpanjang.
“Open donasi diadakan selama satu pekan ke depan mulai dari awal kegiatan, namun masih tetap dikondisikan apabila masih ada laporan bahwa di lokasi kejadian masih membutuhkan bantuan,” jelasnya.
Berbagai jenis bantuan dapat disalurkan melalui donasi ini seperti dana tunai maupun kebutuhan logistik siap pakai.
“Donasi yang diterima bisa berupa sembako, pakaian dan juga dana tunai. Titik pengumpulan donasi yang berupa pakaian dan sembako yakni di Perumahan Gerhana Alauddin Blok I/11,” lanjut Riska.
Menurut penjelasan Riska, mekanisme penyaluran dan pendistribusian bantuan donasi masih dalam tahap perbincangan pihak himpunan yang nantinya akan bekerja sama pula dengan Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi (IKAHIMBI).
“Mengenai penyaluran atau penditribusian bantuanya sendiri masih kami perbincangkan dan juga kami akan bekerja sama dengan IKAHIMBI untuk penyaluran bantuanya,” tuturnya.
Riska yang juga merupakan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat HIMABIO FMIPA UNM Periode 2020-2021 juga berharap agar hasil galang donasi nantinya dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana di Sulbar.
“Donasi yang terkumpul setidaknya bisa meringankan saudara-saudari kita yang terdampak bencana gempa di daerah tersebut. Kami berdoa agar keadaan di sana cepat stabil dan membaik.” harapnya.
Reporter : Fajar Arianto