Persyaratan Umum Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka Tahun 2020 (Doc.Ist)

BIOma – Menyambut kuliah perdana semester genap tahun akademik 2020/2021 Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri lain dengan ketentuan yaitu mahasiswa hanya boleh mengambil maksimal 24 SKS (termasuk SKS di kampus asal ditambah dengan SKS kampus lain).

Program ini disambut baik oleh beberapa kalangan mahasiswa karena dinilai mampu mempercepat waktu penyelesaian studi tanpa memperhatikan tinggi rendahnya Indeks Prestasi Semester (IPS) dari semester sebelumnya. Selain itu, program MBKM ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat bertukar pikiran dengan mahasiswa yang berasal dari kampus berbeda.

Siti Nurfadilah M.A, salah satu mahasiswi Jurusan Biologi yang mengikuti program MBKM semester lalu mengemukakan pendapatnya terkait program MBKM yang dilaksanakan oleh UNM.

Program MBKM yang dilaksanakan oleh UNM dalam penerapannya sudah baik karena dapat memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Selain itu dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil sehingga menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan selain dikampus sendiri.” ujarnya.

Meskipun pada semester lalu program MBKM ini dapat berjalan dengan lancar hingga akhir semester. Akan tetapi, terdapat kendala pada saat penginputan nilai di Sistem Informasi Akademik Universitas Negeri Makassar (SIA UNM). Nilai dari MBKM ini lambat disetor oleh dosen (karena mengikut jadwal kampus mereka) sehingga SIA UNM sudah ditutup dan tidak dapat dibuka lagi dalam jangka waktu dekat.

Hal tersebut ditanggapi oleh salah satu mahasiswi Jurusan Biologi yang berinisial T. Ia menjelaskan bahwa seharusnya pihak UNM melakukan persiapan yang lebih matang sebelum mengikutsertakan mahasiswanya dalam program MBKM.

Dari awal sudah diketahui bahwa program ini lebih lambat mulai dari kuliah di UNM. Nah, seharusnya dari situ pihak kampus sudah mewanti-wanti akan adanya keterlambatan nilai yang akan diinput. Jadi mungkin di awal bisa memang dibicarakan atau diusulkan untuk penambahan waktu penginputan di SIA, khusunya untuk prodi yang mengikuti MBKM. Lagi pula nilai yang tidak keluar bukan karena belum ada nilai dari kampus lain tetapi karena SIA sudah ditutup. Dan itu nilai dari kampus lain memang sudah sesuai sama jadwal kampus mereka (tidak terlambat),” ujarnya.

Di akhir wawancara, Siti menyampaikan ketertarikannya untuk tetap ikut dalam program MBKM dan harapannya terhadap UNM agar memperbaiki penerapan MBKM khususnya dalam hal penginputan nilai di SIA.

Saya masih tertarik dengan program ini karena dapat memberikan kesempatan bagi saya untuk memilih mata kuliah yang saya inginkan serta menambah jumlah SKS yang saya programkan yang nantinya akan memudahkan saya agar cepat dalam menyelesaikan studi di UNM. Tetapi penerapan MBKM yang sudah ada di UNM perlu diperbaiki lagi seperti dalam hal penginputan nilai di SIA agar kami mahasiswa mendapatkan pembelajaran lebih berkualitas.”harapnya.

Berbeda dengan Siti, mahasiswi Jurusan Biologi berinisial T mengaku kurang tertarik dengan program MBKM ini.

Kalau dari segi akademis mau karena bermanfaat sekali dan banyak pengalaman bisa didapat. Tapi melihat info bahwa sistem UNM sendiri belum siap, mungkin tidak. Karena buat apa ikut kalau ujung-ujungnya nilai tidak jelas seperti semester lalu.” ujarnya.

Reporter : Muthi’ah Amaliyah Ahmad

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *