BIOma– Program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka resmi diluncurkan hari ini (9/2) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim pada pukul 13.00 WIB siang tadi di kanal youtube KEMENDIKBUD RI. Program ini memanggil mahasiswa dari seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi, membuat perubahan dan mengembangkan diri untuk Indonesia yang lebih baik.
Latar belakang dari diadakannya program ini dikarenakan di masa pandemi, siswa Sekolah Dasar, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) mengalami tantangan dalam proses pembelajaran. Para guru yang mengajar di daerah 3T dituntut harus mampu berkreasi dan beradaptasi dengan teknologi, sehingga mahasiswa diberikan kesempatan untuk membantu Bapak/Ibu Guru serta adik-adik Sekolah Dasar untuk mendapatkan kesempatan belajar yang optimal di situasi yang sulit seperti sekarang ini.
Nadiem dalam pidatonya mengajak kepada seluruh mahasiswa di penjuru negeri untuk aktif mengikuti program Kampus Mengajar agar mereka mendapatkan pengalaman sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional dan kepekaan sosial.
“Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar terutama di daerah 3T sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial.” ujarnya
Kampus Mengajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI ini memiliki persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat menjadi bagian dari program ini. Diantaranya ialah : (1) Mahasiswa aktif minimal semester lima, (2) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 dari skala 4, (3) Diutamakan memiliki pengalaman mengajar, (4) Memiliki catatan yang baik / tidak pernah bermasalah di Perguruan Tinggi, (4) Bukan merupakan peserta program Kampus Mengajar Perintis 2020.
Adapun keuntungan dalam mengikuti program ini dijelaskan langsung oleh Dirjen Dikti Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam bahwa mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan uang saku dan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk semester berikutnya.
“Saat mengikuti program ini, adik-adik mahasiswa akan mendapatkan bantuan uang saku sebesar 700.000 serta juga bantuan uang kuliah senilai maksimal 2.400.000 tergantung dari UKT di Perguruan Tinggi masing-masing.” ucapnya.
Reporter: Aqilah Fauziyah MF