Eߣ Bantuan Kuota Data Internet Kemendikbud Kembali Cair, Simak Perbedaannya – LPM BIOma HMJ Biologi FMIPA UNM
Kebijakan pembagian bantuan kuota Kemendikbud melalui channel YouTube KEMENDIKBUD RI (Doc.Int)

BIOma – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) mulai hari Kamis (11/03) kembali memberikan bantuan kuota data internet bagi tenaga pendidik dan pelajar/mahasiswa. Pemberian bantuan kuota data ini dimulai pada tanggal 11 – 15 Maret 2021. Bantuan kuota data internet ini diberikan sebagai upaya pemerintah dalam membantu meringankan beban perekonomian tenaga pendidik maupun siswa/mahasiswa.

Tahun ini, jumlah kuota yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa yaitu 15 GB. Jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 50 GB. Namun, kuota yang diberikan tahun ini adalah kuota umum sehingga bisa digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi pendidikan dan juga YouTube, kecuali situs yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemkominfo RI) dan aplikasi yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran seperti sosial media dan game. Berbeda halnya dengan kuota yang diberikan pada tahun 2020 yang dibagi menjadi dua, yaitu kuota umum dan kuota belajar dengan kuota umum sebanyak 5 GB dan kuota belajar 45 GB.

Menyikapi adanya bantuan kuota data internet tersebut, beberapa mahasiswi Jurusan Biologi FMIPA UNM mengungkapkan pendapatnya. Rif’atul Chairah mengungkapkan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya kuota data internet yang diberikan oleh Kemendikbud.

Menurut saya, pemberian bantuan kuota data internet ini sangat membantu, meskipun jumlahnya lebih kecil dari tahun lalu tapi sifatnya lebih fleksibel, kuota ini kita gunakan bukan hanya untuk kuliah online tapi juga untuk mengakses google dan aplikasi pendidikan yang lain. Di tambah lagi, kuota ini sudah bisa digunakan untuk akses YouTube, saya rasa ini sangat membantu mengingat banyak mahasiswa yang menggunakan YouTube sebagai acuan dalam mengerjakan tugas.” ujarnya.

Berbeda dengan Rif’atul, Ainun Chamila yang juga merupakan mahasiswi Jurusan Biologi FMIPA UNM mangaku lebih suka dengan kuota yang diberikan oleh Kemendikbud tahun 2020 lalu karena jumlahnya lebih banyak dan lebih fokus untuk mengakses aplikasi yang berhubungan dengan pendidikan. Beda halnya dengan kuota 15 GB yang bisa saja disalahgunakan oleh mahasiswa untuk mengakses hal lain di luar pelajaran.

“Menurut saya, kuota bantuan dari Kemendikbud itu sangat bagus dan sangat membantu mahasiswa dalam proses belajar daring. Jika disuruh memilih antara kuota 2021 dengan kuota 2020, saya lebih setuju dengan kuota 2020 karena kuota tersebut lebih berfokus pada proses mengajar meskipun kuota utama hanya 5 GB dan 45 GB untuk aplikasi belajar tapi itu sudah cukup, apalagi mahasiswa lebih membutuhkan kuota belajar untuk mengakses aplikasi seperti Zoom, Google Meet dan aplikasi belajar lainnya.” tuturnya.

Reporter : Muthi’ah Amaliyah Ahmad

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *