BIOma – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei. Harkitnas adalah peristiwa lahirnya sebuah organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 atau 37 tahun sebelum Indonesia Merdeka. Hari lahir Boedi Oetomo tersebut dianggap sebagai peristiwa yang dianggap sebagai titik balik spirit persatuan dan kesatuan serta nasionalisme hingga kesadaran untuk kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari detik.com, ide penetapan Hari Kebangkitan Nasional bermula setelah dua tahun Indonesia merayakan kemerdekaan. Pada 1947, Belanda melakukan agresi militer sehingga membuat gejolak sosial dan politik sehingga ibu kota negara sempat dipindahkan ke Yogyakarta. Tak lama kemudian, pihak oposisi pemerintah muncul. Oposisi yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin ini diberi nama Front Demokrasi Rakyat, yang menjadi gabungan organisasi ‘sayap kiri’. Tak hanya itu, pasokan beras juga sempat mengguncang Indonesia sehingga menyebabkan krisis ekonomi. Soekarno pun mencari simbol untuk mempersatukan bangsa di tengah kondisi yang terjadi kala itu. Pada 1948, Sukarno akhirnya menetapkan tanggal kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas.
Hari Kebangkitan Nasional diperingati sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948 di Yogyakarta menugaskan Ki Hajar Dewantara untuk merayakan hari lahir Budi Utomo sebagai Hari Kebangunan Nasional yang kemudian menjadi Hari Kebangkitan Nasional. Soekarno memilih tanggal tersebut sebagai momentum kebangkitan dan tertulis dalam dokumen Kesatuan Nasional 1948 yang ditandatangani oleh partai politik, serikat buruh dan tani, golongan pemuda, dan berbagai golongan masyarakat lainnya.
Reporter : Putri Amalia