Ilustrasi Bermimpi (Doc. Int)

BIOma – Tahukah kamu mengapa kita dapat bermimpi? Mimpi pada dasarnya berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan sepanjang hari dan biasanya bersangkutan dengan pengalaman pribadi ataupun pengaruh lingkungan luar misalnya hal-hal yang terus-menerus dipikirkan sebelum tidur. Sebelum membahasnya lebih lanjut patutnya kita mengetahui apa sih mimpi itu?

Mimpi adalah gambaran, pikiran, informasi dan emosi yang terjadi di alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur. Untuk bermimpi, pemimpi harus melewati empat tahapan tidur. Mimpi terjadi pada tahapan tidur keempat, tahapan ini disebut tahap tidur Rapid Eye Movement (REM), yaitu pada tahap yang membuat nafas menjadi lebih cepat dan tidak teratur, dan mata bergerak kesegala arah dengan cepat. Tahapan tidur ini terjadi sekitar satu setengah jam setelah tertidur dan setiap 90 menit atau lebih sepanjang malam.

Mimpi tidak hanya terjadi jika seseorang dalam kondisi tidak sadar, akan tetapi terdapat juga kondisi ketika pemimpi tahu persis bahwa ia sedang bermimpi sehingga ia mampu mengubah keadaan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpinya. Kondisi tersebut disebut dengan mimpi sadar atau lucid dream. Pada mimpi biasa, pemimpi dapat menyadari lingkungan dan situasi yang terjadi dalam mimpi, akan tetapi tidak dapat mengetahui apakah sedang bermimpi atau tidak. Inilah yang dapat membedakan antara lucid dream dan mimpi biasa.

Dilansir dari laman infia.co, mimpi juga diakibatkan timbulnya rangsangan dari organ tubuh seperti menahan kencing saat tidur, sehingga mengakibatkan munculnya mimpi-mimpi yang berkaitan dengan toilet atau air. Selain itu, saat memiliki keinginan yang kuat terhadap apa yang diinginkan, maka biasanya hal tersebut akan terbawa ke dalam mimpi.

Contoh lain yaitu menonton film sebelum tidur, kemungkinan akan muncul mimpi-mimpi yang bersangkutan dengan yang ditonton, seperti saat menonton film horror maka akan mimpi yang menakutkan bisa saja dialami. Inilah salah satu hal yang memunculkan mimpi buruk dan mimpi baik. Seseorang cenderung tidak bisa mengingat secara detail mimpinya. Hal tersebut terjadi karena mimpi yang terjadi sering kali tidak masuk akal, tidak teratur, dan tumpang tindih.

Jadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam mimpi terjadi atas dasar faktor dari pemimpi itu sendiri, yaitu dari sebagian hal yang dialami dan dipikirkan sebelum tidur. Maka dari itu, mimpi yang dialami terkadang bersangkutan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan ada pula hal-hal baru yang tidak pernah dialami atau dilihat sebelumnya.

Reporter : RM 11

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *