Buku Sosiologi Pendidikan karya Zainal Arifin (Doc.Ist)

BIOma – Secara garis besar, buku ini (Sosiologi Pendidikan, oleh Zainal Arifin) membahas tentang bagaimana sosiologi pendidikan itu sendiri, yang meliputi di antaranya : (1) Interaksi antara guru dan siswa, (2) Dinamika kelompok baik dalam ruang belajar (kelas) maupun dinamika yang ada di luar dari pada kelas, (3) Struktur dan Fungsi sistem pendidikan, (4) Bagaimana masyarakat serta pengaruhnya terhadap pendidikan itu sendiri.

Selain daripada itu, bahasan buku Sosiologi Pendidikan ini juga berfungsi memantapkan pancasila sebagai ideologi negara terkhusus di Indonesia, menjadikan hal demikian sebagai dasar interaksi, menjadikannya sebagai tujuan dari pendidikan, kurikulum, menentukan strategi belajar, sarana belajar, dan landasan organisasi pendidikan itu sendiri.

Akan tetapi, jika kita ingin membandingkan buku Sosiologi Pendidikan ini dengan buku-buku lain yang membahas tentang pendidikan, tentunya sangat jauh dari kategori kritis. Buku ini hanya menjadi landasan/pijakan berpikir umum, mulai dari bahasan tentang regulasi sampai pada proses implementasi pendidikan itu sendiri. Bahasan yang cukup normatif dalam buku ini, seperti pada bab yang membahas tentang bagaimana peran guru dan siswa, masalah-masalah yang hadir baik di internal institusi pendidikan sampai ke ruang lingkup masyarakat secara umum menjadi hal yang perlu kita bahas secara serius, apalagi kondisi sektor pendidikan kita yang kian hari kian berada pada himpitan masalah yang begitu kompleks. Tentunya perlu pendiskusian lebih lanjut mengenai bagaimana wajah pendidikan kita hari ini, perlu bahasan yang cukup berani dan radikal guna menelaah fenomena yang ada.

Untuk itu, ini akan semakin menarik jika paling tidak buku ini bisa sama-sama kita jadikan literatur bersama, bagaimana menjawab dan mengkonsepsikan hal yang ada di dalamnya sebagai cerminan pendidikan kita hari ini. Kita akan sampai pada pendiskusian yang lebih alot, lebih dinamis, lebih tajam tentunya, yang mengarah pada sikap dilematis dan semakin skeptis untuk wajah pendidikan yang lebih baik. Tentunya tidak hanya di ruang-ruang diskusi, namun diharapkan juga mampu di implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Risal Apandi, Mahasiswa Jurusan Sosiologi UNM Angkatan 2014

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *