BIOma – Virus Covid-19 masih menjadi tranding topic bagi berbagai kalangan, utamanya di bidang kesehatan dan pendidikan. Akibat dari penyebarluasan virus Covid-19 ini memaksa beberapa daerah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa terdapat sebelas varian virus Covid-19 yang sudah menyebar ke berbagai negara. Sebelas varian Covid-19 ini juga dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 14 Juni 2021.
Dilansir dari laman KOMPAS.com, sebelas varian Covid-19 ini yaitu Alpha, Beta, Delta, Gamma, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Lambda. WHO mengkategorikan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai Variants of Concern (VoC), sedangkan Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Lambda sebagai Variants of Interest (VoI). Didier Houssin selaku Ketua Komite Darurat WHO memperingatkan bahwa varian baru Covid-19 akan lebih berbahaya yang menandakan pandemi belum berakhir.
“Pandemi belum selesai.” kata Didier Houssin pada Kamis (15/7) melalui konferensi pers.
Dilansir dari laman internasional.kontan.co.id, berikut informasi lanjut terkait varian virus Covid-19 yang WHO tetapkan sebagai VoC dan VoI :
Variants of concern (VoC)
Alpha atau B.1.1.7 pertama kali ditemukan di Inggris
Beta atau B.1.351 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan
Gamma atau P.1 pertama kali ditemukan di Brasil
Delta atau B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India
Variants of interest (VoI)
Epsilon atau B.1.427/B.1.429 pertama kali ditemukan di Amerika Serikat
Zeta atau P.2 pertama kali ditemukan di Brazil
Eta atau B.1.525 pertama kali ditemukan di sejumlah negara
Theta atau P.3 pertama kali ditemukan di Filipina
Iota atau B.1.526 pertama kali ditemukan di Amerika Serikat
Kappa atau B.1.617.1 pertama kali ditemukan di India
Lambda atau C.37 pertama kali ditemukan di Peru
Reporter : RM 10