Ilustrasi Celebrity Worship Syndrome (Doc.Int)

BIOma – Beberapa di antara kita pasti memiliki idola yang dikagumi. Tidak sedikit pula di antara kita yang mengagumi idola secara berlebihan. Ingin memiliki barang-barang yang sama seperti idola, mencari informasi tentang kehidupan pribadi idola, bahkan pada tingkat teruk seseorang akan menganggap bahwa idolanya adalah pusat dari kehidupannya. Kondisi seperti ini dinamakan Celebrity Worship Syndrome.

Sindrom ini pertama kali dipublikasikan di awal tahun 2000-an oleh Dr. Lynn McCutcheon dan rekannya dalam penelitiannya. Sindrom ini sesungguhnya tidak terlalu berbahaya jika para penggemar mengetahui batas-batas wajar bertindak terhadap idola mereka. Dilansir dari urbanasia.com terdapat tiga tahapan dari Celebrity Worship Syndrome yang diperkenalkan oleh Maltby dan rekannya yaitu : (1) Entertainment-Social, pada tahap ini penggemar hanya tertarik pada idola untuk sebatas hiburan saja, (2) Tahapintense-Personal, tahap ini penggemar memiliki perasaan intensif terhadap idola, misalnya menggap idola adalah soulmate mereka, (3) Borderline pathalogical, adalah tahap yang paling berbahaya karena penggemar akan menunjukkan perilaku fanatik yang tidak terkontrol.

Salah satu influencer asal Inggris yaitu Oli London mengalami sindrom ini. Ia rela melakukan operasi berkali-kali dan menghabiskan banyak uangnya hanya untuk membuat wajahnya mirip dengan Jimin BTS. Dilansir dari laman Koreaboo, tujuannya melakukan operasi plastik itu tidak lain adalah agar terlihat seperti bintang Korean Pop (K-pop), karena baginya Jimin adalah satu-satunya idol K-pop.

Bukan hanya K-pop, artis-artis hollywood, bollywood, dan bahkan artis tanah air kerap kali mendapat batu dari tindakan para pengidap Celebrity Worship Syndrome. Mereka bukan hanya penggemar, tapi kadang melakukan tindakan di luar nalar yang dapat merugikan dan mengancam kehidupan idola mereka. Untuk itu jadilah penggemar yang bijaksana dan penggemar yang menghargai kehidupan pribadi idola.

Reporter : RM 6

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *