Pembukaan dan Kajian Spesial Tahfiz Weekend 2021 oleh Sukardi Weda via Zoom Cloud Meeting (21/08) (Doc. Int)

BIOma – Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Forum Studi Islam (FSI) Raudhatul ‘Ilmi (RI) Universitas Negeri Makassar (UNM) melangsungkan Pembukaan dan Kajian Spesial Tahfiz Weekend melalui Virtual Meeting Zoom dan streaming YouTube, pada Sabtu (21/8). Kegiatan Tahfiz Weekend ini juga masih tetap membuka pendaftaran sampai pada Sabtu, 28 Agustus 2021. Kegiatan yang mengangkat tema “Menjadi Keluarga Allah Melalui Hafalan Al-Qur’an” ini merupakan salah satu wadah bagi seluruh mahasiswa muslim UNM untuk meningkatkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an, meningkatkan semangat dalam mempelajari, menghafalkan, mengamalkan, dan juga mengajarkan Al-Qur’an.

Pembina LDK FSI RI UNM, Amri Rahman, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini.

Selaku Pembina, saya sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat mulia dan baik ini, sebagai bentuk interaksi kita terhadap Al-Qur’an yaitu bagaimana kita meyakini kebenaran Al-Qur’an, namun tentunya bentuk interaksi kita tidak hanya sekadar meyakini tetapi juga membaca kemudian menghafalkan Al-Qur’an,” ungkapnya.

Kegiatan ini dibuka oleh Sukardi Weda, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Beliau juga turut menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap kegiatan ini.

Saya sebagai pribadi dan juga sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini, harapan kita akan lahir hafiz yang bisa memahami bukan hanya bisa membaca, tetapi juga bisa memaknai terlebih lagi menghafalkan Al-Qur’an,” harapnya.

Ardian Kamal selaku pemateri yang juga merupakan Demisioner Ketua Umum LDK FSI RI UNM Periode 1430/1431 H menyampaikan makna salah satu hadits bahwa yang disebut keluarga Allah ialah ‘ahlul Qur’an.

Siapakah yang disebut keluarga Allah? mereka itu, kata Nabi SAW adalah ‘ahlul Qur’an mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khususnya. Berkata Imam Al-Munawi bahwa ‘ahlul Qur’an adalah mereka yang menghafal Al-Qur’an dan beramal dengan Al-Qur’an,” jelasnya.

Sementara itu, Muhlisa Pratiwi, melalui streaming YouTube mengajukan pertanyaan yaitu, bagaimana jika seseorang menghafal Al-Qur’an lalu tidak memahami makna ayatnya apakah hal tersebut termasuk kelalaian, yang dijawab langsung oleh pemateri.

Menghafalkan Al-Qur’an bukan merupakan bentuk kelalaian justru yang tidak menghafalkan Al-Qur’an itu lalai, yang tidak baca Qur’an itu lalai dari Al-Qur’an tapi yang sudah menghafal Al-Qur’an itu sudah mengambil langkah bahkan dua tingkatan setelah membaca, tidak mungkin orang menghafal Al-Qur’an kecuali mereka membacanya berulang kali. Kalau ada yang sulit menghafal itu jangan putus asa, karena tujuan menghafal Al-Qur’an itu mendapat derajat dan pahala di sisi Allah SWT,” jawabnya.

Reporter : Fairuz Azizah Ismail

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *