BIOma – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyelenggarakan salah satu ajang bergengsi setiap tahunnya. Kegiatan ini dinamakan Program Kreativitas Mahasiswa atau disingkat dengan PKM. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan, mewadahi, dan menunjukkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. Program ini terdiri dari beberapa bidang, yaitu PKM-K (Kewirausahaan), PKM-PM (Pengabdian Masyarakat), PKM-PI (Penerapan Iptek), PKM-R (Riset), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruksional), PKM-AI (Artikel Ilmiah), PKM-GT (Gagasan Tertulis). Salah satu tim PKM-PI dari Universitas Negeri Makassar Prodi Pendidikan Teknik Pertanian melakukan program penerapan IPTEK berupa mesin pengering biji kakao berbasis hybrid pada industri pengolah biji kakao di daerah Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang bernama CV. Putra Mataram (Macoa). Tim ini lolos pada tahap pendanaan dengan mengangkat judul “Mesin Pengering Biji Kakao Berbasis Hybrid Tenaga Surya dan Biomassa untuk Meningkatkan Produktivitas CV. Putra Mataram (Macoa)”.
Dosen pembimbing dari tim ini berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Pertanian yaitu Andi Muhammad Akram Mukhlis. Tim ini diketuai oleh Widya Astuti Rinduwati dari Prodi Pendidikan Teknik Pertanian angkatan 2017, dengan empat anggota yaitu Dian Aninda Sari dari Prodi Pendidikan Teknik Pertanian angkatan 2017, Muh. Azikin Sofyan dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer angkatan 2018, Nurul Izzah Yunus dari Prodi Pendidikan Vokasional Mekatronika angkatan 2018, dan Anisa Rusli dari Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2018.
Mitra dari tim ini adalah CV. Putra Mataram atau biasa dinamakan Macoa. Industri ini mengolah biji kakao menjadi coklat batang dan coklat bubuk. Lokasi dari industri ini bertempat di Jalan Ahmad Yani No. 2 Sidorejo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Proses pengolahan biji kakao memiliki beberapa tahap, salah satunya tahap pengeringan biji kakao. Sebelumnya, tim ini telah berinteraksi dengan mitra melalui chat WhatsApp dengan salah satu pendiri CV. Putra Mataram. Industri ini memiliki beberapa permasalahan, khususnya pada tahap pengeringan biji kakao.
Dheny Frisandy Nur sebagai salah satu pendiri Macoa mengatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan, yaitu proses pengeringan dilakukan secara konvensional di tempat terbuka sehingga biji kakao dapat rusak akibat debu, hujan, angin, serangan serangga, dan jamur. Biji kakao juga dapat hilang akibat dimakan hewan seperti burung. Metode yang digunakan bergantung pada kondisi cuaca sehingga proses pengeringan tidak dapat dikontrol, serta proses ini membutuhkan banyak tenaga kerja.
“Ada beberapa masalah pada tahap pengeringan biji kakao, biasanya proses pengeringan dilakukan secara konvensional dengan sinar matahari di tempat terbuka, biji kakao ada yang rusak akibat hujan, debu, serangga, bijinya berjamur. Ada juga biji yang hilang karena dimakan burung. Proses ini juga tergantung cuaca jadi tidak dapat dikontrol, proses pengeringan menjadi lebih lama sehingga tidak dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut. Tenaga kerja yang digunakan juga lebih banyak,” ungkapnya.
Widya Astuti Rinduwati selaku Ketua Tim PKM-PI ini menawarkan solusi berupa mesin pengering biji kakao berbasis hybrid. Mesin pengering ini memanfaatkan energi panas melalui sistem efek rumah kaca dengan panas tambahan dari biomassa serta dilengkapi sensor suhu, sensor kelembaban, dan pengaduk. Selama proses pengeringan mesin ini memonitoring suhu, kelembaban, dan juga memonitoring kadar air biji kakao selama proses pengeringan. Selanjutnya, mesin pengering biji kakao berbasis hybrid tenaga surya dan biomassa akan memberikan pemberitahuan melalui indikator LCD karakter ketika proses pengeringan selesai.
“Kami memberikan solusi dengan membuat mesin pengering berbasis hybrid karena mesin ini memiliki dua sumber panas yaitu sistem efek rumah kaca dan juga panas tambahan dari pembakaran biomassa. Mesin ini juga memiliki sensor yang dapat mendeteksi suhu, kelembaban udara, dan kadar air biji kakao. Mesin juga dilengkapi dengan box panel kontrol yang memiliki lcd, serta pemberitahuan jika proses pengeringan telah selesai,” tuturnya.
Reporter : A. Sri Rahmadani