BIOma – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2021 jatuh pada Selasa, 19 Oktober. Hampir seluruh umat Islam yang ada di belahan dunia turut berpartisipasi dalam memperingati hari yang bersejarah ini. Hari kelahiran sosok manusia yang dijadikan sebagai role model dalam setiap aspek kehidupan utamanya dalam hal ibadah. Di Indonesia, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sudah ditetapkan menjadi hari libur nasional dan juga sudah menjadi tradisi untuk merayakan maulid di masjid-masjid.

Meskipun telah menjadi tradisi perayaan maulid, namun masih terjadi perbedaan pendapat tentang awal mula perayaan maulid nabi ini diselenggarakan. Pasalnya, jika ditelusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan maulid nabi tidak ditemukan pada masa Rasulullah SAW, sahabat-sahabatnya, serta masa keempat imam mazhab (Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’I, dan Imam Ahmad).

Dilansir dari laman aptisi.or.id, beberapa kalangan berpendapat bahwa maulid nabi pertama kali muncul pada zaman Shalahuddin al-Ayyubi (1193 M). Shalahuddin disebut menganjurkan umatnya untuk melaksanaan perayaan maulid nabi guna membangkitkan semangat jihad kaum muslim. Kala itu, Shalahuddin dan umat Islam memang berada dalam fase berperang melawan pasukan atau tentara Salib.

Kendati demikian, pendapat tersebut juga masih diperdebatkan. Mereka yang menolak bahwa Shalahuddin sebagai pelopor maulid beralasan, tidak ditemukan catatan sejarah yang menerangkan perihal Shalahuddin menjadikan maulid nabi sebagai bagian dari perjuangannya dalam Perang Salib.

Sementara itu, dikutip dari laman suara.com, perayaan maulid nabi di Indonesia tidak terlepas dari ajaran dan pengaruh dari Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Perayaan maulid juga mengadaptasi budaya Jawa yang kita kenal sebagai Grebeg Mulud. Perayaan maulid nabi di Indonesia biasanya diselenggarakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Di Indonesia, perayaan maulid juga diikuti oleh berbagai acara lainnya yang disiapkan secara bersama-sama dan gotong royong seperti makan bersama. Hal sebagai wujud meneladani sikap, perilaku dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Reporter : Aqilah Fauziyah MF

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *