Eߣ Kampus Mengajar sebagai Wadah Persiapan Menghadapi Bonus Demografi – LPM BIOma HMJ Biologi FMIPA UNM
Sosialisasi Kampus Mengajar angkatan 3 via zoom (1/12) (Doc. Int)

BIOma – Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Pendaftaran program Kampus Mengajar angkatan 3 kembali dibuka setelah sebelumnya Kampus Mengajar Perintis dan Kampus Mengajar Angkatan 1 dan 2 mendapat respon positif dari kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Nizam mengatakan bahwa adanya kampus mengajar ini memberi banyak pengalaman baru bukan hanya pada mahasiswa, tapi juga guru serta adik adik yang ditemui para mahasiswa, melalui Kampus Mengajar mahasiswa turut andil dalam mempersiapkan manusia-manusia terdidik dan terpelajar yang akan memimpin di masa depan.

Mahasiswa yang tertarik menjadi guru memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan dan memperkuat keinginan dan cita-cita luhur untuk menjadi pendidik hebat di masa depan,” tuturnya.

Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kemendikbud Ristek. Dalam menghadapi bonus demografi agar benar-benar menjadi bonus mahasiswa sejak kini dapat dilibatkan dalam project yang sangat esensial substantif mempersiapkan bangsa di masa depan. Melalui program ini mahasiswa dapat terjun ke lapangan tentunya dengan berbekal leadership skill, jiwa sosial serta karakter yang kuat dalam berinovasi dan berkolaborasi.

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan bahwa mahasiswa tentunya akan menambah wawasan dan melihat langsung yang kemudian membangkitkan empatinya sehingga membuat mereka dapa beraksi dalam program-program yang nyata.

Kampus Mengajar memberikan peluang untuk mengaktualisasikan dharma pengabdian pada masyarakat karena sebagai karakter utama dari program tinggi kita yang dilaksanakan oleh mahasiswa,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sub Pokja Kampus Mengajar, Wagiran menjelaskan program Kampus Mengajar ini menjadikan mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dengan guru serta membantu dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah maupun pembelajaran jarak jauh serta aktualisasi diri dalam minat potensi dalam mengembangkan pendidikan.

Mahasiswa akan secara aktif melakukan kegiatan sebagai pengajar dengan bantuan guru yang ada tentunya serta memberikan penguatan akan minat dan potensinya dalam bidang pendidikan,” tuturnya.

Peserta Kampus Mengajar juga akan memperoleh pendanaan dari Kemendikbud Ristek biaya hidup sebesar Rp.1,2 juta per bulan, bantuan UKT sebesar Rp. 2,4 juta yang akan dibayarkan langsung ke Perguruan Tinggi, ditambah pengurangan 20 SKS yang diprogramkan.

Reporter: Rahma Zafirah S.

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *