BIOma – Kemajuan teknologi dari masa ke masa semakin berkembang dan canggih. Pada era ini, banyak digital yang bermunculan dan digital ini akan sangat berpengaruh pada masa yang akan datang dan pada kebiasaan para pengguna teknologi. Salah satu yang jadi topik perbincangan hangat di dunia teknologi saat ini yaitu munculnya suatu digital yang bernama metaverse.
Dilansir dari Infokomputer.grid.id, istilah metaverse pertama kali diungkapkan pada novel fiksi ilmiah Neal Stephenson pada tahun 1992, manusia sebagai avatar dan melakukan interaksi satu dengan yang lain dengan agen perangkat lunak dalam ruang virtual tiga dimensi yang menggunakan metafora dunia nyata. Metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan antara aspek media sosial, game online, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual. Kecanggihan metaverse ini memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser atau suatu acara pernikahan secara virtual serta melakukan perjalanan online lainnya.
Dilansir dari laman Kompas.com, metaverse memiliki kaitan dengan aset cryptocurrency. Aset cryptocurrency inilah yang bekerja sebagai alat untuk transasi bayar beli dalam metaverse. Untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut, maka pengguna harus menggunakan alat tambahan, yaitu kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung tangan berteknologi heptic. Audio juga sangat diperlukan untuk mendukung pengalaman saat menggunakan metaverse. Waktu yang digunakan untuk mewujudkan dunia metaverse ini tentu tidak praktis dan mudah. Menurut CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, membutuhkan waktu 10 sampai 15 tahun dalam membangun metaverse ini. Di Indonesia pengembangan metaverse diprediksi akan menjadi peluang yang besar. Akan tetapi, untuk mewujudkannya pemerintah harus berkolaborasi dengan perusahaan perangkat lunak asal Indonesia WIR Group.
Dilansir dari Kominfo.go.id, pemerintah Indonesia akan mendorong kolaborasi multipihak dalam merintis dan mewujudkan multiverse versi Indonesia dan diharapkan agar dengan adanya metaverse ini memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
Adapun manfaat dari metaverse di era digital di antaranya: (1) Ruang kantor virtual, selama masa pandemi setiap orang terbiasa dengan zoom dan sebagainnya tapi metaverse lebih canggih yaitu dapat membawa kita ke tingkat berikutnya dengan menyediakan ruang kantor virtual yang akan membuat setiap orang merasa seperti berada di ruangan yang sama, (2) Tour virtual di seluruh dunia, metaverse memungkinkan setiap orang untuk melakukan perjalanan tanpa harus berada di tempat langsung secara fisik dengan memunculkan AR dan VR, (3) Pengalaman yang semakin terjangkau, metaverse secara radikal akan meningkatkan berbagai pengalaman dan produk, seperti memberikan pengalaman bagi masyarakat kalangan kelas bawah dan menengah untuk akses menuju kemewahan, dan (5) Penciptaan hal-hal baru, metaverse juga akan memperkenalkan kemungkinan baru yang muncul pada masa kedepannya.
Reporter : Nurul Fitriani