BIOma – Definisi berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sesuatu yang menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, atau menimbang dalam ingatan. Kemampuan dalam berpikir sudah sangat dibutuhkan pada zaman sekarang maupun masa depan. Terutama pada kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Menguti dari laman kompasiana.com, keterampilan berpikir secara umumnya dibagi atas empat tingkat, yakni: (1) Menghafal (recall thinking) merupakan tingkat berpikir yang paling rendah meliputi keterampilan yang hampir otomatis atau refleksif, (2) Dasar (basic thinking) merupakan keterampilan dasar yang meliputi konsep-konsep seperti penjumlahan, pengurangan dan sebagainya termasuk aplikasi dalam soal-soal, (3) Kritis (critical thinking) merupakan berpikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari situasi atau masalah termasuk kamampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan, (4) Kreatif (creative thinking) bersifat orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan ini adalah sesuatu yang kompleks seperti menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menetukan efektivitasnya. Dua tingkat berpikir terakhir inilah yang merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang harus dikembangkan.
Adapun tips mengasah berpikir kritis dilansir dari edukasi.kompas.com, yakni: (1) Waspada terhadap bias informasi yang merupakan kecenderungan untuk mengabaikan informasi yang bertentangan ketika mencari bukti untuk mengonfirmasikan pandangan asli kita, (2) Terbuka pada banyak kemungkinan, dengan membiasakan diri untuk berpikir secara kompleks dan melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang, (3) Terapkan empati kognitif atau empati intelektual yaitu menempatkan diri untuk mencoba memahami apa yang dipikirkan lawan bicara. Perdebatan bisa dibawa kea rah yang lebih produktif dibanding saling menjatuhkan, (4) Teliti memeriksa sumber dengan memilih narasumber yang relevan dengan topik yang diangkat.
Adapun tips mengasah berpikir kreatif dilansir dari lifestyle.kontan.co.id, yakni: (1) Keluar dari zona nyaman dengan mencari banyak lingkungan pertemanan yang dapat meberikan pola piker yang bervariasi sehingga jika mendapatkan sebuah masalah anda dapat memiliki beragam opsi pemecahan, masalah dari banyak sudut pandang, (2) Menonton film dengan genre yang berbeda, kegemaran akan satu jenis film atau musik dapat menunjukkan kepribadian seseorang. Cara berpikir dapat dibelokkan sedikit dengan mencoba menonton film di luar kesukaan hal ini membuat otak terpacu untuk menyerap informasi yang berbeda dan memunculkan ide baru, (3) Menulis dengan topik yang berbeda dengan menulis secara acak dan tidak mengkonsepkan terlebih dahulu apa yang akan ditulis dan membiarkan tangan dan otak bekerja secara acak sehingga dari hasil tulisan tersebut, anda bisa menemukan ide-ide baru yang original.
Menurut World Economic Forum, kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif menjadi dua keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja pada tahun 2025. Meski keduanya memiliki cara berpikir yang berbeda, namun bukan berarti kita harus memilih salah satu di antaranya atau mengimplementasikan secara terpisah. Ketika kedua cara berpikir ini digabungkan dan terus diasah akan menjadi kombinasi yang baik dalam proses pemecahan masalah ke depannya.
Reporter: Khusnul Khatimah