BIOma – Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan The National Association for Research in Science Teaching (NARST), Macquarie University, Australia dan Washington University St. Louis telah melaksanakan kegiatan International Workshop dengan mengangkat tema “Action Research in Science Education”. Kegiatan ini dilakukan secara Dalam Jaringan (daring) via Zoom Cloud Meetings pukul 08.00 WITA, Kamis (23/06).
International Workshop ini menghadirkan tiga pemateri profesional, yakni (1) David F. Treagust dari Science and Mathematics Education Centre (SMEC) Curtin University, Australia, (2) Hye-Eun Chu dari School of Education, Macquarte University, Australia, dan (3) S Ravindran yang merupakan Master Teacher, Academy of Singapore Teachers, Singapore. Secara resmi, kegiatan International Workshop ini dibuka oleh Dekan FMIPA UNM, Suwardi Anas.
Suwardi Anas dalam sambutannya menjelaskan tujuan dari dilaksanakannya workshop ini.
“International Workshop mengangkat tema Action Research in Science Education. Workshop ini akan memberikan dukungan pengembangan profesional untuk ilmu pengetahuan, guru, pendidik dan juga untuk ilmu sekolah guru sains di Indonesia untuk belajar tentang action research atau penelitian tindakan. Workshop ini merupakan rangkaian series yang akan berlangsung hingga Juli dan Desember tahun ini. Workshop ini didanai oleh NARST (National Association for Research in Science Teaching),” ucapnya.
Materi pertama yang disampaikan oleh David F. Treagust, yaitu membahas mengenai Pemahaman Representasi Ganda dan Kunci Penting untuk Belajar Sains beserta contohnya.
“Mempelajari sains dengan mode dan representasi yang berbeda dapat menghasilkan banyak hal. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan konseptual sains, dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah menggunakan mode yang berbeda, dapat mengurangi kesulitan dalam memahami representasi yang berbeda, dan yang paling penting dapat memberikan pengetahuan yang kurang terfragmentasi untuk pemahaman yang lebih koheren,” ucap David F. Treagust.
Hye-Eun Chu selaku pemateri kedua memaparkan hasil penelitiannya yaitu tentang seni terintegrasi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di ruang kelas sains.
“Penelitian ini mencakup dua proyek, yang pertama yaitu mengembangkan pendekatan pengajaran yang inovatif sebagai produk interaksi antara pendidik Australia dan Korea. Dan kedua menyelidiki pengaruh pendekatan pengajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) terhadap pemahaman konseptual dan persepsi siswa terhadap pembelajaran sains,” tuturnya.
Reporter : RM 1