BIOma – Musim peralihan atau sering juga disebut musim pancaroba yaitu kondisi dimana cuaca menjadi lebih dingi, kering dan lembap dari biasanya. Pergantian musim juga identik dengan perubahan kecepatan angin menjadi lebih kencang, oleh karenanya memudahkan virus dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh sehingga membuat imunitas atau daya tahan tubuh melemah. Jika daya tahan tubuh lemah maka sangat rentan terkena penyakit infeksi saat musim peralihan ini. Pada musim ini dapat menyebabkan beberapa hewan musim pancaroba dapat berkembang biak, salah satunya nyamuk Aedes aegypti.
Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat peralihan antara musim panas dengan musim penghujan. Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan iklim, selain itu juga berhubungan dengan kepadatan penduduk. Untuk demam berdarah ringan, akan menyebabkan deman tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, akan menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba bahkan terjadinya kematian.
Demam berdarah disebabkan oleh empat jenis virus dengue dan demam ini hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang bisa menularkan virus ini, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat ditemukan baik di dalam maupun di sekitar pemukiman, ketika nyamuk menggigit seseorang maka akan terinfeksi virus dengue. Virus menginfeksi seseorang dengan memasuki aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya infeksi. Gejala ketika terinfeksi DBD yaitu, demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, dan sebagainya.
Dilansir dari halodoc.com, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa vaksin kurang efektif untuk mengurangi demam berdarah di daerah-daerah di mana penyakit ini sering terjadi. Pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah. Adapun beberapa cara mengurangi resiko gigitan nyamuk yaitu, (1) gunakan AC atau kelambu yang dipasang divertilasi dan tempat tidur, (2) gunakan obat nyamuk, (3) kurangi habitat nyamuk dengan cara menutup genangan air.
Adapun upaya untuk pencegahan DBD pada musim pencaroba, yakni (1) Menyikat dan menguras penampungan air secara rutin, (2) menutup rapat semua tempat penyimpanan air, (3) Memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang). Sedangkan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, langkah-langkah yang perlu dilakukan: (1) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, (2) Menggunakan obat anti nyamuk, (3) Memasang kawat kasa pada jendelah dan ventilasi, (4) Gotong royong membersihkan lingkungan, (5) Periksa tempat-tempat penampungan air, (6) Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, (7) Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, (8) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer, dan (9) Menanam tanaman pengusir nyamuk. Selain itu, (10) Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat akan menghambat penyebaran virus pada tubuh, serta (11) selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Reporter : Nurul Fitriani