Ilustrasi ibu dan anak (Doc. Int)

BIOma – Hari ini, 22 Desember 2022 Indonesia memperingati Hari Ibu yang ke-94. Peringatan Hari Ibu (PHI) menjadi momentum untuk terus mengingatkan kepada seluruh bangsa Indonesia, bahwa perempuan yang mendominasi setengah dari populasi masyarakat Indonesia adalah penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang.

Sejarah mencatat dicetuskannya Hari Ibu di Indonesia ialah tonggak perjuangan perempuan yang terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan. PHI juga sebagai gerak kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Atas landasan tersebutlah tema PHI ke-94 ialah Perempuan Berdaya Indonesia Maju.

Berdasarkan lampiran Sejarah Hari Ibu oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemenpppa), bahwa penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dilaksanakan pada tahun 1938 oleh Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung. Selanjutnya, penetapan ini dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur.

Oleh bangsa Indonesia, Hari Ibu diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa- jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta pejuang dalam menegakan dan mengisi kemerdekaan dan pembangunan nasional.

Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tercurah dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati yang menggambarkan kasih sayang kodrati antara ibu dan anak, kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak, serta kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.

Adapun semboyan pada lambang Hari Ibu ialah Merdeka Melaksanakan Dharma, bermakna bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki-laki merupakan suatu kemitraan sejajar yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia.

Reporter: Putri Ramadhani Sakaria

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *