BIOma – Gedung Menara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan ikon fakultas MIPA yang juga merupakan pusat layanan Mahasiswa FMIPA UNM. Gedung ini juga memiliki ruang kuliah yang aktif digunakan sebagai sarana belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa FMIPA. Gedung menara FMIPA memiliki dua belas lantai yang difasilitasi dengan dua lift sebagai sarana untuk mengakses setiap lantainya.
Oleh karena pelaksanaan kuliah telah dimulai, menyebabkan aktivitas mahasiswa dan dosen semakin padat, sehingga penggunaan lift pun semakin ramai. Hal tersebut juga diakibatkan karena salah satu lift tidak aktif. Melihat kondisi tersebut, menimbulkan banyak keluhan di kalangan mahasiswa.
Azurah, salah satu Mahasiswa Jurusan Biologi yang menggunakan ruangan pada lantai 7 gedung Menara MIPA untuk proses pembelajaran mengungkapkan pandangan dan keresahannya mengenai fasilitas lift tersebut.
“Banyak sekali mahasiswa, dosen, dan staf yang mau menggunakan lift sebagai kebutuhan untuk kuliah di gedung menara MIPA sehingga mereka harus mengantri dengan harapan agar cepat sampai. Semisal perkuliahan dilakukan di lantai 7, jika harus menggunakan tangga dapat memakan waktu yang cukup lama untuk sampai ke atas bahkan capek,” ungkapnya.
Sekaligus juga ia menyampaikan harapannya agar lift yang sebelumnya tidak aktif untuk bisa difungsikan kembali.
“Saya berharap agar lift kedua bisa diperbaiki untuk mempermudah mahasiswa maupun dosen yang menggunakannya tidak mengantri lama,” sambungnya.
Sri Sulfiani Badawi, Mahasiswa Jurusan Matematika turut menyampaikan keluhannya terkait lift gedung Menara MIPA dengan pandangannya mengenai kesulitan bagi mahasiswa semester akhir.
“Terkait dengan lift, saya rasa padat sekali. Saya sebagai mahasiswa yang jarang naik lift pun melihat itu meresahkan sekali karena harus menunggu lama, saling dorong-dorong. Apalagi untuk mahasiswa semester akhir yang sibuk-sibuknya bolak-balik bayangkan saja apabila naik tangga karena lift yang sangat padat,” ungkapnya.
Terakhir, Mayacitra Armadani sebagai mahasiswi Jurusan Fisika turut memberikan tanggapannya.
“Dengan kurangnya fasilitas lift itu sangat berpengaruh dengan dosen, staf maupun mahasiswa yang dapat memperlambat aktivitas apalagi jika ada kuliah di lantai 5 kadang memilih naik tangga walaupun ngos-ngosan, capek, karena lift yang digunakan hanya satu yang berfungsi,” ujarnya
Ia juga menyampaikan harapannya dalam wawancara bersama rekan BIOma agar lift yang rusak segera diperbaiki.
“Harapan saya semoga ada kebijakan ditambahnya fasilitas lift ini, karena peran lift sangat penting apalagi bangunan fakultas kita yang 12 lantai, bahkan kalau bisa ada lift khusus dosen, dan lift khusus mahasiswa atau umum yang lebih dari dua, karna klau ada dosen yang ikut antri pasti di dahulukan juga,” imbuhnya.
Reporter : Rizkyllah Nur Hajirah