BIOma – Dunia akademis khususnya perguruan tinggi tidak terlepas dari proses penyusunan laporan atau tugas lainnya. Ada bermacam-macam bentuk laporan, misalnya laporan penelitian dan laporan kegiatan. Bahkan ada pula laporan kerja praktik yang disusun berdasarkan kegiatan praktik kerja yang dilakukan oleh mahasiswa.
Dalam menulis teks akademik, salah satu unsur penting di dalamnya adalah kutipan. Kutipan diperlukan untuk memperkuat berbagai argumen yang disampaikan oleh penulis. Setelah mengambil kutipan milik orang lain, penulis wajib untuk mencantumkan sumber informasi pada daftar pustaka. Jika penulis tidak mencantumkan daftar pustaka, maka hasil penulisannya bisa dikategorikan sebagai plagiarisme. Oleh karena itu, kutipan dan daftar pustaka menjadi hal yang sangat penting pada saat melakukan kegiatan menulis.
Daftar pustaka merupakan kumpulan referensi yang dirujuk untuk sebuah karya atau tulisan yang dibuat. Dengan kata lain, daftar pustaka harus ada ketika mengutip salah satu tulisan atau karya orang lain. Menuliskan daftar pustaka dalam tulisan karya ilmiah memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai petunjuk bahwa data yang diambil merupakan data yang benar, memenuhi etika penulisan karya ilmiah, sebagai penanda bahwa kita berterima kasih kepada penulis atau peneliti sebelumnya dan menunjukkan bahwa kita mendukung ide dari penulis tersebut.
Dikutip dari penerbitdeepublish.com cara membuat daftar Pustaka dari berbagi sumber:
Pertama, penulisan daftar pustaka yang diambil dari buku. Hal paling utama dalam menulis daftar Pustaka dengan sumber buku adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku, yaitu nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota dan nama penerbit. Selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku itu merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan. Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku, penulisan judul dibuat dengan italic (miring). Bagian terakhir dalam penulisan sitasi sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:). Contoh, Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.
Kedua, penulisan daftar pustaka dengan sumber artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah. Tidak berbeda dengan penulisan dari sumber berupa buku, cara membuat daftar pustaka juga mencantumkan judul, kota, hingga nama penerbit. Bedanya ada perbedaan penulis untuk urutannya. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [(…)]. Contoh cara penulisan artikel, yaitu Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Contoh penulisan majalah, Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta. Contoh penulisan majalah surat kabar, Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
Terakhir, penulisan daftar Pustaka dari Sumber Internet. Dalam penulisan Daftar Pustaka dengan sumber dari internet penulis harus memperhatikan urutan berikut, yaitu nama, tahun publikasi, judul, URL artikel, dan tanggal akses. Cantumkan nama penulis artikel dengan menggunakan format dibalik (nama belakang, nama depan & tengah) seperti penulisan dengan sumber buku, majalah, jurnal, atau koran, kemudian cantumkan tahun berapa artikel tersebut dipublikasi. Format penulisan judul artikel tidak perlu menggunakan italic, hanya perlu diberikan tanda kutip (“judul artikel”). Urutan berikutnya adalah URL di mana artikel itu berada. Pastikan URL tersebut dapat diakses pada saat penerbitan karya ilmiah untuk memastikan keabsahannya. Bagian terakhir dari entri daftar pustaka dari sumber internet adalah tanggal akses halaman web tersebut. Contoh, Henry, Bill. 2002. Jurnal. Advancing Quality Through Additional Intention About Result. Chronicle. Vol. 2 number 21, January 2. Dalam http://www.chea.org/chronicle/vol.1/no.11/index.katml diakses pada 20 Desember 2007.
Reporter : Zhalfariani Narsan