BIOma – Tolak reklamasi, massa lakukan aksi konvoi gunakan perahu nelayan sembari bentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan reklamasi. Dalam aksi tersebut masyarakat, nelayan, hingga mahasiswa gelar aksi mancing bersama di sekitar Pulau Lae-Lae, Jumat (23/06).
Aksi tersebut merupakan kegiatan lanjutan terkait penolakan masyarakat terhadap proyek reklamasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan.
Dalam konferensi pers, salah satu masyarakat, Daeng Bau menyayangkan proyek reklamasi yang digencarkan pemerintah provinsi. Pasalnya, jika proyek tersebut dilaksanakan pendapatan nelayan akan berkurang.
“Pendapatan masyarakat yang mayoritas nelayan akan berkurang, bahkan menghilang karena daerah tangkap nelayan akan berkurang dan rusak dengan adanya proyek reklamasi tersebut,” ujarnya.
Daeng Bau menambahkan bahwa jika penghasilan berkurang, para nelayan akan kesulitan bayar biaya sekolah dan beri nafkah yang layak bagi keluarga mereka. Untuk itu, pihaknya dengan tegas menolak adanya reklamasi.
“Kami mampu menyekolahkan anak-anak kami sampai keperguruan tinggi karena hasil dari laut. Jika Pemprov masih ingin mereklamasi wilayah tangkap kami sebagai nelayan, mohon maaf kami akan menolak,” ungkapnya.
Adapun proyek reklamasi yang akan menggarap 157 hektare lahan di kawasan Centre Point of Indonesia ini merupakan kerja sama Pemprov Sulsel dengan pihak pengembang, yakni PT. Yasmin Bumi Asri yang digadang-gadang turut mereklamasi Pulau Lae-lae.
Reporter : Nurfah Angraeni Wali