BIOma – Krisis iklim mengacu pada perubahan dramatis dalam pola cuaca dan iklim di seluruh dunia akibat peningkatan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida. Krisis iklim merupakan sebuah tantangan global yang semakin nyata dan mendesak.
Hal ini terjadi akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan. Dampaknya telah dirasakan di seluruh dunia, mengancam kehidupan manusia, ekosistem, dan planet yang kita tempati.
Urgensi krisis iklim tak terbantahkan karena perubahan iklim yang cepat dan ekstrem mengancam kehidupan manusia, ekosistem, dan planet kita. Dengan ancaman seperti kenaikan suhu global, cuaca ekstrem yang semakin sering, dan penurunan keanekaragaman hayati, tindakan segera dan kolaborasi global diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dilansir dari postingan akun instagram kitadanbumi, terdapat beberapa kondisi yang menjadi ancaman nyata dari krisis iklim, antara lain (1) Krisis pangan, (2) Kondisi kesehatan, (3) Kebakaran hutan dan lahan, (4) Cuaca ekstrem, (5) Badai destruktif, dan (6) Degradasi ekologi.
Menurut merdeka.com, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah efek dari krisis iklim, yaitu (1) Menanam Pohon, (2) Mengajak orang melestarikan lingkungan, (3) Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle (3R), serta (4) Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
Demi mengatasi krisis iklim yang mendesak, menjaga lingkungan menjadi hal yang sangat penting. Kita perlu menyadari bahwa planet ini adalah rumah bersama kita, dan tindakan kita memiliki dampak yang signifikan terhadapnya. Dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya melindungi kehidupan alamiah dan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi, dan memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim.
Reporter : Muhammad Fadhil Jufri