BIOma – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) adakan webinar Silahturahmi Merdeka Belajar (SMB). Webinar ini dilaksanakan pukul 15.30-17.00 WIB yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Kemendikbud RI, Kamis (03/08).
Mengangkat tema “Wujudkan Masa Depan Gemilang dengan KIP Kuliah”, webinar ini menghadiri beberapa narasumber, di antaranya Muni Ika selaku kepala Sub Koordinator Pusplapdik KIP Kuliah , M. Irhas Effendi Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Jihan Dermawan dan Marata Septi selaku Penerima KIP Kuliah.
Kemendikbudristek terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi bagi anak Indonesia melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Program ini mendukung terciptanya kesempatan yang setara bagi semua individu untuk meraih pendidikan tinggi terbaik dan mewujudkan cita-citanya.
Muni Ika menekankan beberapa poin pada webinar kali ini yaitu terkait dengan prosedur penerimaan KIP Kuliah dan juga tentang meningkatkan ketepatan sasaran penerimaan KIP.
“Pubslapdik dalam hal pengolahan KIP Kuliah ini yaitu melakukan penyusunan regulasi, verifikasi, supervisi, dan juga pengawasan. Kami juga menekankan kepada perguruan tinggi bagaimana sebenarnya ketepatan sasaran dari KIP Kuliah tersebut,” ujarnya.
Salah satu penerima KIP Kuliah, Jihan Darmawangsa menuturkan bahwa banyak sekali fasilitas yang diterima oleh penerima KIP yaitu biaya pendidikan dan juga biaya hidup.
“Saya pribadi merasa banyak sekali fasilitas yang didapatkan yaitu biaya pendidikan yang langsung dibayarkan oleh kampus sedangkan biaya hidup diterima langsung di rekening KIP Kuliah, jumlah nya ditentukan oleh alamat kampus kita berada,” ucapnya.
Selanjutnya M. Irhas Effendi mengatakan bahwa dirinya sangat berharap para generasi muda bisa mengembangkan minatnya dan janganlah ekonomi menghalangi cita-cita serta memegang teguh nilai-nilai dari KIP kuliah.
“Kita ingin generasi muda sekarang dalam mengejar cita-cita tetap tekun memegang nilai-nilai ke-Indonesiaan tetapi terus berinovasi menghadapi tantangan,” tutupnya.
Reporter: Andi Rizka Putri Muliadi
