Ilustrasi monkey mind (Doc. Int)

BIOma – Istilah monkey mind memiliki arti seseorang yang memiliki pikiran melompat-lompat, misalnya dari satu hal ke hal lainnya. Alhasil, seseorang dengan monkey mind tentu kesulitan untuk fokus terhadap satu hal. Padahal, kapasitas otak terbatas untuk melakukan beberapa hal secara bersamaan (multitasking), sehingga hasil pekerjaan pun tidak maksimal.

Berbicara mengenai monkey mind tidak lepas dengan peran otak manusia. Hanna (2021) menyebutkan bahwa otak manusia terdiri dari tiga bagian yaitu lizard brain, monkey brain, dan human brain. Pada monkey brain merupakan bagian otak yang berkaitan dengan emosi manusia. Bagian otak ini didorong oleh respon dasar makhluk hidup yaitu rasa takut dan hasrat (fear and desire). Sedangkan pada human brain adalah bagian otak yang mengatur pikiran/logika manusia. Ketika manusia dihadapkan pada situasi tertekan, maka lizard brain dan monkey brain akan lebih aktif dengan memunculkan respon fight atau flight.

Monkey mind ini akan muncul saat manusia sedang dalam kondisi tertekan. Ketika otak dipenuhi dengan hormon stres dan muncul pikiran yang tidak karuan adalah bentuk monkey mind yang sedang lompat ke sana kemari, tidak bisa duduk diam dengan tenang (Wagner, 2015).

Apabila Anda kerap merasa sulit untuk bertahan pada satu fokus dalam waktu yang lama, mungkin alasannya adalah karena Anda tidak merasa bahagia saat mengerjakannya. Alhasil, pikiran Anda pun tidak betah dan kabur ke hal-hal lainnya.

Namun, perlu diketahui bahwa monkey mind dapat diatasi, salah satu caranya adalah dengan meditasi. Dilansir dari podcast Peace Sea, dengan berlatih meditasi atau melatih pernafasan terbukti dapat membantu mengontrol pikiran.

Jika memiliki jadwal yang padat, Anda juga dapat mencoba menuliskan jadwal aktivitas sehari-hari di sebuah buku. Beberapa penelitian menyebutkan menulis di buku harian atau jurnal (journaling) dinilai lebih efektif untuk membantu Anda mengingat daripada hanya mencatatnya di smartphone.

Trik selanjutnya yaitu mindfulness adalah sikap kesadaran penuh akan diri saat ini, artinya pikiran dan jiwa Anda tidak mengawang ke masa lalu ataupun masa depan, melainkan hanya fokus terhadap masa yang sedang Anda jalani sekarang.

Demi menciptakan sikap mindfulness dan mengurangi monkey mind, ada baiknya Anda belajar untuk sedikit lebih cuek dan mengabaikan kondisi ataupun kejadian di sekitar yang tidak terlalu penting. Anda bisa belajar untuk mengabaikan hal tersebut dan tetap berfokus pada apa yang memang seharusnya Anda kerjakan.

Nah, untuk mengurangi monkey mind, coba untuk mencari hal positif dari tiap hal yang Anda kerjakan. Anda bisa belajar untuk lebih menikmati situasi yang Anda jalani, sehingga pikiran Anda pun tidak lagi melompat-lompat kesana kemari.

Reporter: Nurazmi Maulida

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *