Ilustrasi mahasiswa (Doc. Int)

BIOma – Ketika seseorang memasuki lingkungan yang baru, maka orang tersebut akan membutuhkan proses yang dinamakan adaptasi agar bisa berbaur dengan lingkungan yang baru tersebut. Sebagian dari mereka mengalami akan culture shock atau gegar budaya.

Menurut Kamus Cambridge, culture shock adalah perasaan bingung atau kaget yang dirasakan seseorang saat mengunjungi suatu tempat yang baru mereka kunjungi, bisa karena kebudayaan, gaya hidup atau kebiasaan yang berbeda. Perasaan ini wajar dan pasti dialami, begitu pula mahasiswa baru (maba) ketika awal memasuki kampus atau ikut kuliah.

Ada berbagai macam culture shock yang biasanya akan dialami mahasiswa baru. Bagi mahasiswa baru yang khawatir dalam menghadapi culture shock, berikut tips untuk mengatasinya.

Dilansir dari danacita.co.id, adapun beberapa cara untuk menangani culture shock, di antaranya ialah mulai berpikiran terbuka untuk mempelajari hal baru agar bisa menerima kenyataan. Pemikiran seperti ini dapat membantu untuk meringankan beban mental maba menghadapi kondisi yang bisa saja sebagiannya tidak sesuai harapan. Selanjutnya yaitu berusaha untuk tidak membandingkan terlalu jauh antara lingkungan baru dengan lingkungan asal. Hal ini biasanya membuat para maba protes dengan lingkungan baru dan lama-kelamaan berpotensi menarik diri dari lingkungan atau berdiam diri di kos atau kontrakan.

Tips selanjutnya yaitu berusaha agar bisa cepat bersosialisasi. Hal ini sangat membantu maba untuk beradaptasi di masa-masa awal kuliah, kemudian mengambil bagian dalam kegiatan positif, seperti kegiatan yang bisa memudahkan sosialisasi dan menambah pertemanan di kampus. Terakhir yaitu memiliki tujuan yang disederhanakan dalam bentuk target-target, seperti target kuliah, pencapaian IPK, belajar dan sebagainya.

Jika sudah berhasil dalam menghadapi culture shock dan bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus, jangan lupa agar tetap terus tetap selektif, jangan sampai lengah dan terbawa arus yang nantinya akan berakibat buruk dari lingkungan baru tersebut.

Reporter : Alya Fikriyah Anwar dan Sarmila Natasya Andis

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *