Ilustrasi Gangguan Kesehatan Mental (Doc. Int)

BIOma – Kesehatan mental secara umum dapat diartikan sebagai keadaan pikiran yang tumbuh dan didasari oleh motivasi yang kuat untuk mencapai diri yang lebih baik dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan serta dalam bidang kehidupan lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.

Apabila kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berinteraksi dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Jika dibiarkan tentu hal ini akan sangat membahayakan apalagi di kalangan para pelajar dan mahasiswa yang seharusnya bisa mengenyam pendidikan dengan akal yang sehat demi masa depan yang lebih baik.

Dilansir dari hotcourses.co.id, isu kesehatan mental mahasiswa maupun pelajar kini menjadi masalah utama di beberapa negara. Catatan Mozaic Science melalui World Economic Forum (WEF) menyebutkan jumlah mahasiswa di Inggris yang mengunjungi bagian konseling kampus meningkat hampir lima kali dibandingkan 10 tahun lalu. Begitupun di Amerika Serikat, depresi dan kecemasan di kalangan anak dibawah 17 tahun jadi bermunculan. Sedangkan untuk usia mahasiswa, permintaan konseling jadi meningkat. Mahasiswa rentan terkena masalah kesehatan mental karena harus bergulat dengan lingkungan sosial baru.

Ada beberapa tips menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa, yaitu (1) Melakukan olahraga teratur, dengan berolahraga makan hormon endorfin yang akan menekan laju hormon kortisol penyebab stress, (2) Melalukan hobi untuk mendapatkan, (3) Mencari support sistem seperti bergabung dengan komunitas-komunitas yang dapat memberi dukungan kepada mahasiswa dan dapat menjalin hubungan positif dengan lingkungan sehingga tidak sendiri dalam menghadapi masalah, dan (4) Mencari bantuan profesional, yaitu mencari bantuan profesional seperti bagian konseling di universitas atau psikolog.

Reporter: Yaumil Magfirah Armas

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *