BIOma – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2023 yang beranggotakan lima orang mengadakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Pulau Balang Caddi, Kelurahan Mattiro Bintang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Program ini mengusung tema “Upcycle: Pengaplikasian Ecobrick dan Biokonversi pada Pemuda Putus Sekolah dalam Meminimalisasi Sampah di Pulau Balang Caddi”.
Tim PKM PM ini terdiri dari Fathinah Mardhatillah (Psikologi 2020), Nana Wadaniah (Pendidikan IPA 2020), Arina Fitrimahsha (Psikologi 2020), Muh. Fadhlil Firmansyah (Biologi 2021), dan Muhammad Ilham (Psikologi 2022) dengan dosen pembimbing Rahmawati Syam.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diketahui sampah di Indonesia pada tahun 2022 berjumlah 68,5 juta ton yang didominasi oleh sampah sisa makanan, plastik, dan kertas. Sampah ini dapat menganggu keberhasilan SDGs 14 dan SDGs 15, dimana sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi ekosistem yang terdapat di daratan dan ekosistem yang hidup di laut. Dengan demikian, sangat diperlukan pengelolaan sampah yang baik.
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh tim di beberapa pulau kecil, khususnya pulau Balang Caddi memperlihatkan permasalahan sampah yang masih sulit teratasi, sementara itu penyebab sampah di pulau kecil bukan hanya berasal dari penduduk setempat, melainkan disebabkan pula dari para wisatawan serta sampah yang dibuang di tengah laut dan berakhir di tepi pulau tersebut. Hal ini juga menjadi keresahan beberapa warga setempat.
Dari permasalahan inilah, sehingga beberapa mahasiswa UNM memutuskan untuk mengadakan program pelatihan pembuatan ecobrick dan penerapan biokonversi di Pulau Balang Caddi yang diusulkan melalui PKM 2023. Program ini telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 12-15 Agustus dan 31 Agustus-2 September 2023 di Pulau Balang Caddi. Adapun peserta dalam program ini berjumlah 13 pemuda Pulau Balang Caddi.
Program ini bukan hanya sekadar memberikan contoh pembuatan ecobrick dan biokonversi, melainkan juga peserta diarahkan untuk lebih peka terhadap lingkungan mereka dengan memberikan sesi Focus Group Discussion (FGD) dan observasi lingkungan melalui salah satu rangkaian program, yakni pesisir bersih. Peserta juga diajarkan untuk memahami lebih jauh seputar sampah, yang dimana sampah dapat bernilai uang jika dikelola dengan baik. Tidak hanya itu, Tim PKM-PM UNM 2023 juga mengajak peserta untuk mencoba berbagi pengetahuan yang sudah didapatkannya ke siswa kelas 4 SDN 32 Balang Caddi.
“Selain fokus pada pembuatan ecobrick dan biokonversi, program ini juga mengadakan sesi FGD, observasi lingkungan, pembuatan papan edukasi, dan masih banyak lagi,” ucapnya.
Untuk mengetahui efektivitas dari kegiatan ini, Tim PKM-PM UNM 2023 memberikan pre-test dan post-test berupa skala pro-lingkungan dan soal dari materi yang telah diajarkan di pelatihan. Hasil dari tes yang telah diberikan memperlihatkan adanya peningkatan, baik pada perilaku pro-lingkungan maupun pada pengetahuan peserta.
Peserta pelatihan memberikan tanggapan positif setelah menyelesaikan kegiatan pelatihan ini. Mereka mengungkapkan bahwa dari pelatihan ini, mereka dapat lebih peka terhadap masalah di lingkungan dan menyadari bahwa sampah dapat bernilai.
Reporter: Nurazmi Maulida