BIOma – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sinar ultraviolet (UV) matahari akan sangat kuat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Apa saja bahaya sinar UV ekstrem?
Sinar UV merupakan bagian dari energi pancaran matahari yang memiliki panjang gelombang antara 100 sampai 400 nm. Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi mempunyai panjang gelombang sekitar 100 nm sampai 1 mm.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menjelaskan bahwa paparan sinar UV yang kurang dapat mempengaruhi suasana hati dan juga meningkatkan risiko kekurangan vitamin D. Namun, paparan sinar UV yang berlebihan sendiri dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko terkena kanker kulit, penuaan dini, iritasi mata, katarak, menurunkan kekebalan kulit, peningkatan risiko melanoma, dan melasma.
Dikutip dari cnbcindonesia.com, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi UV ekstrem ini di antaranya dengan cara meminimalisir waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore, tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari, kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV pada saat berada di luar ruangan, dan oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat.
Reporter: Sukmawati