Inovasi Perangkat Ajar Berbasis STEAM bagi Guru Disabilitas Netra (Doc. Ist)

BIOma – Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih optimal, Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah menghadirkan sebuah inovasi revolusioner dengan judul “Peningkatan Kualitas Guru Tunanetra dalam Optimalisasi Pendidikan Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics)”. Program ini diselenggarakan mulai dari tanggal 5 Agustus hingga tanggal 7 Oktober 2023.

Selama periode tersebut, kegiatan pelatihan, pendampingan, praktik, dan pelaksanaan berbagai inovasi pendidikan mendukung guru yang memiliki disabilitas netra dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis STEAM telah berlangsung. Hasil dari upaya ini adalah penciptaan perangkat ajar berbasis STEAM dalam format Braille dan Audio, termasuk Modul ajar Braille, Bahan ajar Audio, dan Media STEAMBITE yang dirancang khusus untuk guru dengan disabilitas netra.

Salah satu guru dengan disabilitas netra dari SLB Yukartuni, Bubaderiah merasa terbantu dengan inovasi ini.

Perangkat ajar ini sangat membuka pintu peluang baru bagi kami, guru tunanetra. Dengan akses yang lebih mudah, kami dapat memberikan pembelajaran yang lebih berkualitas kepada siswa kami,” ungkapnya.

Ketua Tim PKM-PM FMIPA UNM, Tri Lestari AS menjelaskan bahwa ia menghadirkan alat yang dapat mendukung guru dengan disabilitas netra.

Dalam kerjasama erat dengan SLB Yukartuni, kami berupaya menghadirkan alat bantu yang dapat mendukung para guru dengan disabilitas netra dalam mengajar dengan lebih efektif dan terstruktur,” ujarnya.

Sementara itu, A. Sukriajeng, SE selaku Kepala Sekolah di SLB Yukartuni mengapresiasi langkah inovatif ini.

Kami sangat berterima kasih kepada Tim PKM-PM FMIPA UNM atas kontribusi mereka, inovasi ini akan membantu menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan merata,” ucapnya.

Inovasi perangkat ajar Braille dan Audio berbasis STEAM ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam mengoptimalkan pendidikan bagi siswa tunanetra, serta membantu para guru dengan disabilitas netra untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik. Upaya kolaboratif ini adalah tonggak penting untuk meningkatkan kualitas guru dengan disabilitas netra dalam mewujudkan pendidikan yang lebih optimal.

Reporter: Nurazmi Maulida

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *