BIOma – Setelah hebohnya seorang mahasiswi Jurusan Biologi melakukan aksi bunuh diri di salah satu mall di daerah Jawa Tengah dimana pihak kepolisian menemukan sebuah surat yang berisi pesan dari korban seolah-olah berpamitan dengan keluarganya, pakar psikologi yaitu Atika Dian Ariana menjelaskan bahwa terdapat penyebab biologis dan psikologis atau mental yang melatarbelakangi seseorang melakukan bunuh diri.
Secara biologis, orang tersebut mungkin memiliki keluhan fisik yang membuatnya merasa tidak berdaya, misalnya seperti masalah jantung dan hormonal. Sedangkan, secara psikologis korban mungkin memiliki kerentanan untuk merasa tidak berarti dalam kehidupan.
“Beberapa hal misalnya seperti putus dengan kekasih atau merasa ditolak sebuah kelompok mungkin bisa membuat seseorang merasa frustasi,” ucap Atika yang dilansir melalui laman detik.com.
Pada konteks kelompok mahasiswa, menurutnya pertemanan merupakan faktor sosial yang sangat penting. Faktor pertemanan bisa sangat berpengaruh dalam proses keberlangsungan akademik hingga proses dalam bertumbuh dewasa.
“Teman bukan hanya diperlukan untuk keperluan akademis, melainkan juga untuk memenuhi tugas perkembangan mereka di tahapan usia remaja ke dewasa awal yang seharusnya membangun relasi sosial dan interpersonal yang intim,” jelasnya.
Atika mengungkapkan kecenderungan seseorang untuk ingin melakukan bunuh diri perlu ditangani dengan segera. Orang-orang yang ada di sekitar harus bisa lebih mawas untuk melihat situasi orang yang disayangi. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan penanganan perlu dipahami.
Jika diperlukan, segera bawa orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa untuk pergi ke profesional kejiwaan. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa dilakukan.
“Beberapa kampus ada pusat layanan psikologis atau kesehatan yang bisa dikunjungi atau bisa juga ke psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi,” ujarnya.
Selain itu, Atika juga menyarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, perhatikan diri sendiri, dan fokus pada hal-hal bermanfaat yang membuat hidup lebih bermakna.
Reporter: Andi Rizka Putri Muliadi