BIOma – Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November, bukan sekadar seremoni. Di balik perayaan ini, terdapat kisah mendalam tentang perjuangan guru dan pemikiran pendidikan yang membangun karakter bangsa. Salah satu wujud merayakan Merdeka Belajar yaitu dengan menelusuri sejarah Hari Guru Nasional di Indonesia yang memiliki akar kuat dalam kehidupan dan gagasan Ki Hajar Dewantara.
Hari Guru Nasional tidak hanya merayakan pengabdian guru, tetapi juga menghormati sejarah panjangnya. Tanggal 25 November dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap lahirnya Ki Hajar Dewantara, sosok yang tidak hanya mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922 tetapi juga menjadi pionir pendidikan bagi rakyat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara bukan hanya seorang pendidik, ia adalah pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional. Cerita manusiawi tentang semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa melalui Taman Siswa menjadi inspirasi utama di balik peringatan Hari Guru Nasional.
“Guru adalah seorang pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa,” ucap Ki Hajar Dewantara.
Sejarah Hari Guru Nasional mencerminkan perjalanan panjang pembangunan pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara tidak hanya menawarkan pendidikan formal tetapi juga konsep holistik yang melibatkan aspek moral, emosional, dan fisik.
Dengan merayakan Hari Guru Nasional, kita tidak hanya merayakan masa lalu tetapi juga berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan memajukan Guru Nasional dengan memberikan apresiasi kepada para guru dan terlibat dalam perbaikan sistem pendidikan. Sebuah investasi dalam masa depan cerah Indonesia.
Reporter: Nanda Adrian