BIOma – Setiap manusia tentu memiliki kemampuan dan kecerdasan di dalam dirinya. Begitu pula kesuksesan seseorang, khususnya dalam karir sering kali diukur dari tingkat kecerdasan intelektual (IQ). Namun, secara khusus manusia juga memiliki kecerdasan lain, yaitu kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan emosional (EQ) yang tidak kalah pentingnya. Penelitian menjelaskan bahwa EQ berkontribusi 2 kali lebih penting dalam mempengaruhi kesuksesan dibandingkan IQ.
Kecerdasan emosional berperan sangat penting dalam proses menghadapi kehidupan sosial. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan yang sehat. Kecerdasan emosional juga berkaitan dengan pengambilan keputusan yang baik dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
Namun, tidak semua orang mampu mengontrol dan menguasai kecerdasan emosional yang dimilikinya. Hal tersebut dapat dinilai dari pengguna isyarat verbal atau ucapan yang dilontarkan seseorang. Ahli psikologi dari Harvard University, Dr Cortney S. Warren mengungkapkan fakta tersebut. Menurut Warren, kecerdasan emosional merupakan kemampuan di mana seseorang dapat memahami dan mengevaluasi perasaannya secara akurat, baik dalam diri sendiri atau terhadap orang lain.
Dikutip dari detik.com, Warren menyebutkan bahwa orang yang sering mengucapkan kalimat berikut memiliki kecerdasan emosional yang rendah, di antaranya:
1. “Saya tidak berubah, inilah saya”
Ucapan seperti ini menunjukkan bahwa orang tersebut terkesan kaku dan sulit untuk berkembang, sehingga menunjukkan bahwa dirinya memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Jauh lebih baik jika seseorang dapat bersikap terbuka terhadap hal baru, tetapi tetap pada pendiriannya.
2. “Saya tidak peduli terhadap perasaan Anda”
Bersikap seolah tidak empati kepada orang yang kesulitan, dapat menyebabkan hubungan sosial terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa ucapan seperti itu tanda bahwa kecerdasan emosional seseorang rendah. Akan lebih baik jika kita tidak mengabaikan perasaan orang lain dan bersedia untuk membantunya.
3. “Ini salahmu, aku merasa seperti ini”
Menyalahkan orang lain atas perasaan sendiri menunjukkan kecerdasan emosional seserang rendah, sebab emosi berasal dari dalam diri dan tidak sepantasnya menyalahkan pihak luar.
4. “Kamu salah”
Ucapan seperti ini menunjukkan kecerdasan emosional rendah. Sebaliknya, seseorang yang cerdas secara emosional dapat memberikan umpan balik yang positif kepada lawan bicaranya. Sama halnya dengan menerima pendapat dan perspektif orang lain dengan baik.
5. “Berhenti menjadi gila!”
Tanda kecerdasan emosional yang baik ialah mampu mendengarkan pengalaman orang lain tanpa memberikan reaksi berlebihan. Sebaiknya, mendengarkan pengalaman orang lain dibarengi dengan masukan dan solusi yang dapat membangun orang tersebut.
6. “Saya tidak bisa memaafkanmu”
Orang yang memiliki kecerdasan secara emosional dapat menempatkan posisi terhadap orang lain, sehingga perasaan menjadi lebih terbuka, mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan mampu memperbaiki masalah yang dihadapi.
7. “Perasaanmu tidak rasional”
Kalimat yang diucapkan seperi ini menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat menginterogasi perasaan mereka dan terkurung dalam diri sendiri. Hal tersebut menjadi tanda bahwa seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Sebaliknya, orang yang cerdas secara emosional dapat menganalisis aspek rasional serta irasional dari pikiran dan pandai mengakui perasaan orang lain.
Reporter: Putri Ramadhani Sakaria