Penyerahan hasil-hasil forum lokakarya pedoman pengaderan HMJ Biologi FMIPA UNM (Doc. Int)

BIOma – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah mengadakan Kegiatan Lokakarya Pedoman Pengaderan di Rumah Adat Bone, Benteng Somba Opu, Kec. Barombong, Kab. Gowa. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, Jumat-Senin (01-04/03).

Lokakarya kali ini mengusung tema “Mengelaborasi Pedoman Pengaderan dengan Memberikan Perubahan Terencana Demi Terbinanya Kader yang Berkualitas” dan dihadiri oleh Pengurus HMJ Biologi FMIPA UNM Periode 2023-2024, Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HMJ Biologi FMIPA UNM, Badan Perumus Pedoman Pengaderan, perwakilan dari Biro Kegiatan Mahasiswa Biologi (BKMB), utusan dari angkatan aktif, serta warga Biologi.

Melalui kegiatan yang dilaksanakan setiap 2 tahun ini, terdapat perubahan pada sistem pengaderan yang dirumuskan, salah satu yang paling signifikan adalah penghapusan nama BIOCamp yang berganti nama menjadi Orientasi Profesi dan Training Manajemen Lapangan (OPTIMAL).

A. Muhammad Haerul Taufiq selaku Koordinator Badan Perumus mengungkapkan rancangan Tahapan Pengaderan Tingkat Dasar yang terdiri dari 4 tahap dan alasan yang melatarbelakangi hadirnya OPTIMAL.

“Yang melatarbelakangi kami menghadirkan Optimal agar memberikan pengenalan awal pada mahasiswa baru terkait manajemen lapangan yang akrab dengan Biologi itu sendiri dan menghilangkan paradigma buruk yang kerap menjadi pembicaraan di lingkup Jurusan Biologi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan harapannya agar pedoman ini bisa diimplementasikan dengan baik.

“Harapan kami yaitu pedoman ini bisa diimplementasikan dengan baik dan tujuan dari pedoman ini bisa diwujudkan serta eksistensi dari HMJ Biologi bisa tetap berjaya kedepannya,” harapnya.

Muh. Tasnim Mubarak selaku Ketua Umum HMJ Biologi FMIPA UNM menyampaikan tanggapannya terkait latar belakang di balik perubahan ini.

“BIOCamp sebenarnya tetap ada, hanya saja dirangkaikan menjadi nama baru, agar kita bisa membangun branding yang baru, tentunya untuk menghapus paradigma negatif yang berseliweran di antara mahasiswa,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan mekanisme baru dalam metode pengaderan yang diterapkan dalam OPTIMAL.

“Hal yang menjadi pembeda antara BIOCamp dengan Optimal terletak pada mekanisme di lapangan. Di Optimal, lebih berfokus pada metode pengambilan data hewan dan tumbuhan, sebagaimana Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada umumnya. Dengan kata lain, Optimal lebih berorientasi kepada metode ilmiah, sehingga menurut saya ini adalah langkah positif yang dibangun oleh Badan Perumus,” tuturnya.

Reporter : Khairul Mahdi & Muhammad Fadhil Jufri

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *