BIOma – Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD). Peringatan global ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Perayaan ini pada awalnya merupakan bagian untuk memprotes ketidakadilan yang diperoleh para buruh perempuan.
Hari Perempuan Internasional yang dirayakan hari ini sulit dilepaskan dari peran perempuan revolusioner bernama Clara Zetkin. Ia merupakan aktivis buruh dan pembela hak perempuan menjadi tokoh yang mencetuskan ide perayaan Hari Perempuan Internasional setiap tanggal 8 Maret. Clara Zetkin yang dalam obituaria yang ditulis oleh Machester Guardian dikenal dengan julukan nenek komunisme serta dikenal dengan sosok yang gigih dalam memperjuangkan hak buruh dan perempuan.
Clara Zetkin memiliki keyakinan bahwa sosialisme dan komunisme adalah satu-satunya gerakan yang dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja. Ia telah terlibat dalam gerakan sosialisme dan komunisme di Jerman sejak 1870-an dan namanya sering muncul dalam surat kabar Manchester Guardian di Kongres Sosialis dan Serikat Buruh Internasional tahunan.
Dikutip dari The Guardian, Zetkin mengusulkan ide peringatan Hari Perempuan Internasional pada Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen pada 1990. Usulan itu diterima oleh 100 perempuan dari 17 negara yang hadir dalam konferensi tersebut. Pada kegiatan konferensi tersebut, Zetkin belum memiliki usulan tanggal mengenai Hari Perempuan Internasional, tanggal 8 Maret baru dipilih setelah muncul aksi demonstrasi besar yang dilakukan perempuan di Uni Soviet pada 8 Maret 1971 untuk menuntut dihentikannya Perang Dunia 1.
Reporter: Aisyah
Ilustrator: Salsabilah