BIOma – Partai Buruh Provinsi Sulawesi Selatan beserta beberapa mahasiswa dari berbagai universitas dan aliansi lain yang ada di Makassar, kembali menggelar aksi Hari Buruh Internasional atau May Day. Titik aksi berlangsung di kawasan Jembatan Fly Over, Jalan A. P. Pettarani, Kota Makassar, Rabu (01/05).
Adapun beberapa kebijakan yang dituntut oleh massa aksi, yaitu (1) Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, dan (2) Hostum (Hapus outsourcing tolak upah murah).
Ham selaku bagian dari Kementerian Rakyat Berdaulat mengatakan bahwa latar belakang dicetuskannya grand isu pada aksi kali ini yaitu dari banyaknya permasalahan yang telah terjadi khususnya di Indonesia.
“Grand isu kali ini yaitu Bangun Konsultasi Rakyat Rezim Jokowi. Adapun latar belakang dari grand isu lahir dari refleksi dari banyaknya permasalahan yang terjadi sekarang. Sehingga mengangkat isu tersebut sebagai bentuk mengadili orang yang bertanggung jawab penuh atas banyaknya permasalahan yang terjadi,” jelasnya.
Ham menambahkan bahwa aksi yang telah direncanakan jauh hari oleh sejumlah elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, masyarakat, dan serikat pekerja di beberapa kampus di Makassar.
“Pencetus aksi ini sudah direncanakan sejak lama oleh kawan-kawan dari berbagai latar belakang. Keterlibatan organisasi mahasiswa, masyarakat, dan serikat pekerja,” tambahnya.
Hasbi selaku salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam aksi turut mengungkapkan harapannya. Menurutnya, solidaritas antar buruh merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan ini.
“Dengan bersolidaritas dengan kawan-kawan yang lain, kita bisa saling membantu. Misalnya, ada kawan buruh yang bekerja dengan sistem kerja fleksibel yang mudah di-PHK dengan upah di bawah upah layak. Kita harapkan dengan melakukan aksi ini, situasi kerja mereka bisa menjadi lebih baik dan layak,” harapnya.
Reporter: Ariqah Qatrunada & Hasliza Habir
