BIOma – Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2024 dengan mengusung “PKM Pelestarian Lingkungan Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Produk Bernilai Ekonomi di Kota Makassar”. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pengembangan SDM Anshar Akil Institut (AAI) beralamat Jl. Borong Raya No. 4A Makassar, Sabtu (06/07).
Pelatihan ini menekankan hal penting dalam konsep pengelolaan limbah bekas penggorengan (minyak jelantah), yaitu partisipasi masyarakat bertema “Bersama Melestarikan Lingkungan”. Hal ini bertujuan agar minyak jelantah yang tadinya hanya dibuang dan berdampak pada kelestarian lingkungan dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi plus berguna bagi kesehatan.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim Dosen Jurusan Biologi ini diketuai oleh Andi Faridah Arsal, serta terdiri dari dua orang anggota, yakni St. Fatmah Hiola dan Sahribulan. Kegiatan ini bertujuan agar kelompok masyarakat khususnya para pengusaha gorengan UMKM di Kota Makassar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola minyak jelantah sisa penggorengan. Agar Minyak Jelantah tidak lagi dibuang begitu saja, melainkan diolah kembali menjad produk bernilai ekonomi, yakni mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Kegiatan ini ditujukan kepada pelaku UMKM yang akan diberikan pengetahuan bahaya minyak jelantah bagi kesehatan maupun bagi lingkungan, serta pengolahannya secara praktis. Memberikan pelatihan memanfaatkan minyak jelantah untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi. Memberikan pengetahuan membuat lilin aromaterapi sebagai salah satu produk hasil pengolahan minyak jelantah yang bernilai ekonomi. Memberikan pelatihan membuat, menggunakan dan mengembangkan secara praktis.
Pembuangan minyak jelantah dapat mengakibatkan berbagai masalah kerusakan lingkungan, seperti pencemaran sungai, hilangnya kadar nutrisi dari tanah, dan juga menyumbat saluran pembuangan. Mengubah struktur tanah, tanah yang terkena minyak jelantah bisa memadat. Pemadatan ini seiring dengan hilangnya nutrisi dan zat hara dari tanah. Dengan demikian tanah tak dapat lagi ditanami tumbuhan.
Menurut tim PKM ini, ada beberapa keuntungan dari upaya pengelolaan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi bagi UMKM pengusaha gorengan.
“Keuntungannya yaitu lingkungan sekitar menjadi lebih Lestari, unit usaha dapat lebih berkembang, dan dapat menambah penghasilan,” jelasnya.
Reporter: Isna Fitriani