Eߣ Manfaatkan Limbah Kulit Nanas, Tim PKM UNM Adakan Pembuatan Minuman Probiotik Tepache – LPM BIOma HMJ Biologi FMIPA UNM
Foto bersama pada kegiatan PKM (Doc. Ist)

BIOma – Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses melaksanakan kegiatan PKM di Jalan Masjid Nurul Muhajirin, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Kegiatan yang bertajuk “PKM Pemanfaatan Kulit Buah Nanas dalam Pembuatan Mimuman Probiotik Tepache Untuk Peningkatan Imunitas Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul Muhajirin di Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar” memiliki tim yang terdiri atas Hilda Karim, Oslan Jumadi, dan Hartati dari Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Majelis taklim Nurul Muhajirin adalah salah satu majelis taklim yang terletak di Jalan Masjid Nurul Muhajirin, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Anggota majelis taklim ini sendiri belum pernah diberikan pelatihan baik pelatihan berupa pembuatan makanan sehat atau pelatihan pembuatan minuman sehat, sehingga tim PKM UNM berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan minuman sehat.

Salah satu minuman sehat yang pembuatannya sangat mudah dengan biaya yang sangat murah adalah Tepache. Tepache adalah salah satu minuman tradisional Mexiko, yaitu minuman fermentasi yang terbuat dari kulit nanas dan dimaniskan dengan gula merah. Pada umumnya bagian buah nanas yang sering dipakai sebagai bahan untuk membuat minuman, syalad, keripik, sari buah atau pembuatan selai nanas hanya daging buahnya saja. Sedangkan, kulitnya dibuang karena memiliki tekstur yang tidak rata dan berduri kecil pada permuakaan luarnya.

Buah nanas adalah jenis buah dengan umur simpan pendek, yakni hanya 4-6 hari. Nanas yang disimpan pada suhu ruang akan terfermentasi dan segera membusuk. Hal ini mengakibatkan distribusi buah nanas segar ke berbagai penjuru dunia menjadi terbatas, sehingga yang lebih banyak beredar adalah nanas olahan. Sebagian besar olahan buah di pasaran diawetkan dengan teknologi pemanasan, sedangkan minuman Tepache memanfaatkan kulit buah nanas segar.

Kulit buah nanas memiliki nutrien yang cukup tinggi, yaitu bahan kering 14,22%, protein kasar 3,5%, serat kasar 19,69%, lemak kasar 3,49%, dan neutral detergen fibre (NDF) yang merupakan sumber energi. Kulit buah nanas dapat membantu menghilangkan parasite dalam saluran pencernaan, meningkatkan flora usus, dan membantu fungsi usus, serta mencegah sembelit.

Kulit buah nanas jika dalam jumlah banyak dapat dibuat kompos, tetapi jika dalam jumlah sedikit, Ibu-Ibu langsung membuang, sangat jarang Ibu-Ibu memanfaatkan kulit buah nanas untuk dibuat sesuatu yang bermanfaat misalnya pembuatan minuman fermentasi yang dimaniskan dengan gula merah dan diharumkan dengan penambahan kayu manis dan cengkeh. Minuman ini mengandung probiotik atau biasa juga disebut bakteri bagus dan dapat membantu untuk mencegah serta mengobati diare. Probiotik ini juga dapat memelihara sistem pencernaan terutama kesehatan lambung dan usus. Minuman Tepache lebih enak rasanya jika disajikan dingin dan minuman tepache lebih nikmat jika disajikan pada musim panas. Tepache adalah proses produksi minuman yang paling mudah dan sederhana hasil fermentasi yang menggunakan mikroorganisme untuk mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik dalam kondisi anaerobik.

Hilda Karim yang merupakan salah satu bagian dari tim PKM ini mengungkapkan tujuan mengangkat inovasi pemanfaatan kulit buah nanas ini.

“Untuk memberikan bimbingan kepada Ibu Majelis taklim dalam memanfaatkan kulit nanas dalam pembuatan minuman,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan harapannya melalui kegiatan ini.

“Berharap supaya Ibu Majelis taklim dapat memanfaatkan kulit nanas atau limbah nanas menjadi sesuatu yang bermanfaat,” harapnya.

Reporter: Nurul Humairah

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *