BIOma – Mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang umumnya ditandai oleh adanya kelenjar susu pada betina, yang menghasilkan susu sebagai makanan bagi anak-anaknya. Mereka juga memiliki rambut dan bersifat endoterm atau “berdarah panas”. Otak mamalia mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang memiliki empat ruang.
Dikutip dari www.gramedia.com, sebagian besar mamalia melahirkan anaknya, tetapi ada beberapa yang bertelur, ini dikenal dengan ordo monotremata. Meskipun memiliki kelenjar susu, mamalia ini tidak memiliki puting. Oleh karena itu, monotremata tetap termasuk dalam kelompok mamalia.
Berikut merupakan beberapa spesies yang termasuk dalam ordo monotremata.
1. Platipus Paruh Bebek (Ornithoryncus anatinus)
Dikutip dari situs australian.museum, Platipus memiliki ciri ciri, yaitu tubuh yang ramping, paruh, dan ekor datar yang lebar; tungkai pendek dengan kaki berselaput; serta bulu yang lebat berwarna coklat tua hingga coklat kemerahan, dengan lapisan bawah berwarna coklat muda atau perak.
2. Echidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus)
Berdasarkan situs dimensi.com, Echidna bertelur dan memiliki moncong serta lidah khusus yang memungkinkan ia menangkap mangsa dengan cepat. Ciri khasnya adalah punggung yang dilindungi duri berwarna cokelat muda hingga hitam, serta moncong panjang yang tidak bertangkai, tidak bergigi, dan tidak berbulu.
3. Echidna moncong panjang-barat (Zaglossus bruijini)
Dikutip dari situs abhiseva.id, spesies ini juga memiliki moncong panjang dan ramping yang lengket, memudahkan mereka dalam mencari mangsa di tanah. Kaki pendek dan kuatnya membantu mereka menggali untuk menemukan cacing tanah dan serangga lainnya. Selain itu, lidah yang panjang dan lengket memungkinkan echidna menangkap mangsa dengan efektif.
4. Echidna moncong panjang-Timur (Zaglossus bartoni)
Echidna ini dapat dibedakan dari spesies Zaglossus lainnya oleh jumlah cakar, berdasarkan situs www.worldatlas.com, Echidna jenis ini dapat diketahui dengan empat cakar di kaki belakang dan lima cakar di kaki depan. Bulu hewan ini berwarna hitam dan lebat, dengan panjang sekitar 60 hingga 100 cm. Sebagai pemakan serangga, ia menggunakan moncongnya yang panjang untuk menggali tanah dalam mencari kutu dan larva. Echidna paruh panjang timur dikategorikan sebagai spesies “rentan” oleh IUCN.
5. Echidna moncong panjang-cyclops (Zaglossus attenboroughi)
Dikutip dari situs mongabay.co.id, Payangko dilengkapi dengan duri tajam di tubuhnya yang berfungsi melindungi dari predator. Mereka memiliki kemampuan menggali yang kuat, memanfaatkan cakar mereka untuk membangun sarang di bawah tanah. Duri dan kemampuan menggali ini adalah adaptasi penting untuk kelangsungan hidup di habitat mereka.
Reporter: Riski Ramadhani Adnan