BIOma – Abdidaya Ormawa merupakan kegiatan pemberian penghargaan tertinggi bagi organisasi mahasiswa (Ormawa) yang berkontribusi dalam pengabdian dan pemberdayaan desa dengan dampak positif terhadap pembangunan masyarakat. Acara ini rutin diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Kemendikbud-Ristek.
Pada tahun ini, UNM mengirimkan 7 tim Ormawa dalam ajang tersebut, salah satunya adalah tim Ormawa BKMF SINAPSIS FIKK UNM yang mengusung program bertema “Desa Sehat”. Program ini diberi judul “Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui 6 Galeri DESATA (Desa Sehat Taraweang) Berbasis Local Healthy Living Application System untuk Mendukung SDGs Desa.”
Program ini dilatarbelakangi oleh data status gizi di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 yang menunjukkan tingginya angka stunting di Kabupaten Pangkep, sebagai daerah dengan angka stunting tertinggi kedua di provinsi tersebut. Melalui observasi di Desa Taraweang, tim menemukan berbagai permasalahan kesehatan lainnya, seperti kurangnya akses air bersih, masalah pengolahan sampah, masalah lingkungan, kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan, tantangan dalam pengelolaan pangan lokal, dan tingginya angka pernikahan dini.
Didukung oleh keilmuan yang beragam di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNM, BKMF SINAPSIS membentuk tim pelaksana program yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa jurusan; 4 mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, 3 mahasiswa Gizi, 5 mahasiswa Administrasi Kesehatan, 1 mahasiswa Fisioterapi, dan 1 mahasiswa Teknik Informatika yang bertugas membantu pengembangan aplikasi sebagai bank data kesehatan serta mempermudah akses informasi bagi masyarakat Desa Taraweang.
Dalam program ini, terdapat enam galeri yang menjadi fokus utama, yaitu 1) Galeri Hygiene dan Sanitas, 2) Galeri Zero Stunting, 3) Galeri Pengelolaan Pangan Lokal, 4) Galeri Pemanfaatan Lahan Pekarangan, 5) Galeri Kesehatan Remaja dan Pencegahan Pernikahan Dini, dan 6) Galeri Kesehatan Lansia.
Melalui keikutsertaan di Abdidaya Ormawa, BKMF SINAPSIS FIKK UNM berhasil meraih penghargaan sebagai Terbaik 1 Ormawa dengan kategori Terkomunikatif dan Terbaik 3 Tim Pelaksana dengan kategori Manajemen Kerja Terinovatif.
Firmanto, Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa BKMF SINAPSIS FIKK UNM, menjelaskan berbagai persiapan yang dilakukan dalam mengikuti ajang ini.
“Kami mempersiapkan anggota tim pelaksana dan ormawa sebanyak 15 orang. Selain itu, kami juga menyiapkan bahan dan alat untuk stand expo, termasuk poster, luaran-luaran yang dihasilkan, capaian indikator selama pelaksanaan program selama empat bulan, serta video yang akan dinilai,” ujarnya.
Firmanto juga berharap kegiatan semacam ini dapat memberikan perubahan positif baik bagi lembaga kampus maupun masyarakat serta meningkatkan prestasi perguruan tinggi.
“Saya berharap program PPK Ormawa dapat mendorong mahasiswa untuk lebih berdaya dan memiliki peran aktif dalam masyarakat. Program ini bertujuan agar organisasi kemahasiswaan mampu menjalankan program yang berorientasi pada solusi nyata di masyarakat, bukan sekadar menjalankan program tanpa dasar masalah yang jelas. Semoga kegiatan ini bisa membawa perubahan positif dan meningkatkan prestasi perguruan tinggi,” pungkasnya.
Reporter: Nurlinda & Ummul Aulia Irzal