BIOma – Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak fakta unik sains yang mulai terungkap. Para peneliti di Universitas Tel Aviv, kini menemukan bahwa tumbuhan dapat mengeluarkan suara ketika mereka sedang mengalami stres, seperti saat kekurangan air ataupun saat dipangkas.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Cell Press dan menunjukkan bahwa suara yang dihasilkan berada pada frekuensi 40 kHz hingga berkisar pada 80 kHz, sehingga terlalu tinggi untuk telinga manusia yang hanya dapat mendengar suara pada rentang frekuensi sekitar 20 kHz.
Namun, pada serangga seperti ngengat dan mamalia kecil seperti tikus dapat mendeteksi frekuensi tersebut, sehingga meningkatkan kemungkinan suara-suara tersebut dapat memengaruhi perilaku mereka.
Dilansir dari merdeka.com, suara tersebut dihasilkan oleh jaringan xilem. Suara ini mirip dengan letupan gelembung plastik dan dihasilkan melalui proses kavitasi atau proses pembentukan gelembung gas dalam cairan yang terjadi di dalam jaringan xilem tanaman tersebut.
Penelitian ini menggunakan berbagai sampel spesies tanaman, termasuk tomat, tembakau, gandum, jagung, dan anggur untuk memastikan bahwa fenomena suara ini tidak terbatas pada satu jenis tanaman saja.
Dikutip dari voaindonesia.com, penulis utama penelitian ini, yakni pakar biologi evolusi di University Lilach Hadany, menjelaskan bahwa alasan tumbuhan mengeluarkan suara saat stres masih belum jelas. Kemungkinan juga berfungsi sebagai bentuk komunikasi dengan organisme lain atau sebagai produk sampingan dari proses fisiologi tanaman itu sendiri. Saat itu, tim peneliti masih dalam proses menyelidiki alasan dari suara tersebut.
Reporter: Khusnul Khatimah