Jurusan Biologi FMIPA UNM Gelar BioInsights Webinar Series #2, Jelajahi Potensi Mikroba Untuk Kesehatan dan Pangan

Zoom Meeting (Doc. LPM BIOma)

BIOma — Inovasi mikroskopis kembali jadi sorotan dalam bidang bioteknologi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar BioInsights Webinar Series #2 dengan tema “Inovasi Mikroba dalam Bioteknologi Terapan untuk Mendukung Kesehatan & Keamanan Pangan Berkelanjutan,” Kamis (23/10).

Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting mulai pukul 08.30 – 11.30 WITA, menghadirkan dua narasumber inspiratif yang mendalami penerapan mikroba untuk masa depan kesehatan dan pangan.

Narasumber pertama, Khatarina Meldawati Pasaribu, salah seorang peneliti dari Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, membawakan materi bertajuk “Riset Terkini Nanoselulosa Bakteri dan Aplikasinya sebagai Pembalut Luka”.

Khatarina menjelaskan bahwa nanoselulosa yang dihasilkan dari bakteri memiliki potensi besar dalam dunia medis, khususnya dalam pengobatan luka. Struktur nanoselulosa yang ramah lingkungan dan memiliki kemampuan menyerap cairan tinggi, menjadikannya kandidat ideal sebagai bahan pembalut luka modern. Penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan biomaterial yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Wendry Setiyadi Putranto, dosen dan peneliti dari Universitas Padjajaran, mengulas materi yang berjudul “Potensi Milk Clotting Enzymes dari Bakteri Asam Laktat dan Ekstrak Buah sebagai Alternatif Pengganti Rennin dalam Pengembangan Keju Lokal”.

Ia menyoroti pentingnya inovasi dalam produksi keju lokal dengan mengganti enzim impor berbasis hewani menggunakan bahan alami yang diperoleh dari mikroba dan buah-buahan.

Melalui seri webinar ini, Jurusan Biologi FMIPA UNM berharap dapat menumbuhkan semangat riset dan inovasi bioteknologi yang berfokus pada solusi berkelanjutan bagi kesehatan manusia dan keamanan pangan di masa depan.

Inovasi mikroba bukan lagi sekadar eksperimen di laboratorium, melainkan kunci menuju dunia yang lebih sehat dan lestari.

Reporter: Fischa Talicha & Sarifah Mutmainnah

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *