BIOma – Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan spesies baru kadal buta dari genus Dibamus yang endemik di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Spesies ini diberi nama Dibamus oetamai dan hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal Taprobanica: The Journal of Asian Biodiversity.
Dilansir dari ugm.ac.id, pesies ini memiliki ciri morfologi yang unik, seperti tidak adanya garis sutura pada moncong, sisik frontal lebih besar dari frontonasal, dan bentuk tubuh menyerupai cacing dengan mata yang sangat tereduksi. Betina tidak memiliki tungkai, sementara jantan hanya memiliki kaki kecil vestigial. Kadal ini ditemukan di kawasan hutan lindung Kakenauwe dan Lambusango pada ketinggian di bawah 400 mdpl.
Dikutip dari kompas.com, kisah penemuan Dibamus oetamai berawal dari kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi tahun 2013 yang melibatkan Kopassus TNI AD. Dalam ekspedisi tersebut, seorang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan spesimen kadal tak bertungkai yang menarik perhatian para peneliti. Spesimen itu kemudian dikirim ke Laboratorium Sistematika Hewan UGM untuk dilakukan analisis lebih mendalam. Melalui penelitian lanjutan, Donan menggandeng Awal Riyanto, ahli herpetologi dari LIPI (kini BRIN), bersama mahasiswa bimbingannya, Maximilianus Dwi Prasetyo, yang kemudian menjadikan temuan ini sebagai topik skripsinya.
Penelitian tersebut turut melibatkan Thasun Amarashinge dari BRIN dan timnya untuk memperkuat analisis. Setelah dilakukan serangkaian pengujian dan kajian mendalam, para peneliti menyimpulkan bahwa spesimen tersebut merupakan spesies yang belum pernah diketahui sebelumnya. Donan mengungkapkan bahwa hasil penelitian mahasiswa bimbingannya itu, dengan bantuan Thasun Amarashinge beserta koleganya, berhasil mengidentifikasi spesies baru tersebut dan akhirnya dipublikasikan dalam sebuah jurnal ilmiah.
Dikutip dari brin.go.id, spesies ini dinamai Dibamus oetamai sebagai penghormatan kepada Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia, yang telah berkontribusi besar bagi dunia jurnalisme Indonesia. Adapun nama lokal yang diusulkan adalah Kadal Buta Buton.
Penemuan Dibamus oetamai menambah daftar keanekaragaman hayati Indonesia sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem hutan Pulau Buton. Menurut Donan Satria Yudha, spesies ini sangat bergantung pada kelestarian hutan hujan muson dengan lapisan serasah tebal, sehingga deforestasi dapat mengancam kelangsungannya di masa depan.
Reporter: Rahmatul Amelia& Afriyansyah Gibran
![]()

