BIOma – Presiden Prabowo Subianto resmi memutuskan bahwa bahasa Portugis akan diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia. Keputusan ini diumumkan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperkuat hubungan Indonesia–Brasil di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi. Prabowo menyatakan bahwa pengajaran bahasa Portugis adalah bentuk penghargaan terhadap Brasil sebagai mitra strategis Indonesia.
“Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia,” ujar Prabowo dalam pernyataannya di Istana, dikutip dari DetikNews.com.
Di tinjau dari Kompas.com, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut. Ia menjelaskan bahwa penguasaan bahasa Portugis dinilai penting untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan negara-negara berbahasa Portugis, terutama Brasil.
“Oleh karena itu tadi disampaikan bahwa akan ada pelajaran bahasa Portugis, karena komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk meningkatkan kerja sama. Untuk itu beliau meminta memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan,” kata Sugiono di Istana Kepresidenan.
Di lansir dari DetikNews.com, Sugiono juga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan membentuk hubungan baru yang disebut “New Special Relationship” antara Indonesia dan Brasil, menandai peningkatan status hubungan kedua negara.
”Dan tadi juga Pak Presiden mengatakan bahwa beliau akan membentuk suatu hubungan yang beliau sebut New Special Relationship antara Indonesia dengan Brasil,” ujar Sugiono.
Selain itu, Menlu menyampaikan bahwa pertemuan Prabowo dan Lula menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama, baik dalam bidang politik maupun bisnis.
“Kita saksikan bersama berbagai kerja sama, baik itu antarpolitik, antarbisnis yang diharapkan bisa menjadi bagian konkret dari kunjungan ini,” tambahnya.
Reporter: Akhmad Setiawan dan Murniati
![]()

