Badai sitokin di tengah pandemi Covid-19 ( Doc.Int )

BIOma- Penyakit Covid-19 menimbulkan banyak tantangan bagi komunitas medis, dokter, dan ilmuwan. Selain virus yang selalu bermutasi, muncul badai sitokin pada pasien Covid-19. Mengapa badai sitokin muncul pada pasien Covid-19?

Dilansir dari www.cnbcindonesia.com, badai sitokin merupakan salah satu gejala yang dapat memperparah kondisi pasien Covid-19. Jadi apa itu sitokin? Sitokin adalah protein imun inflamasi yang membantu mencegah infeksi dan menjinakkan sel kanker. Ketika tubuh mengeluarkan terlalu banyak sitokin, itu menciptakan badai sitokin yang dapat berbahaya bagi kesehatan atau bahkan menjadi fatal.

Para ilmuwan baru-baru ini menyarankan bahwa Covid-19 bisa menjadi salah satu pemicu badai sitokin. Covid-19 menyebabkan banyak komplikasi dalam tubuh, tetapi badai ini tidak memiliki efek yang sangat positif pada perkembangan infeksi.

Badai sitokin dapat menyebabkan gejala yang parah seperti demam terus-menerus, nyeri otot dan sendi, hipotensi, kebocoran pembuluh kapiler, kegagalan multi-organ, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.

Sampai saat ini, tidak ada pedoman yang cukup untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan badai sitokin disemua kondisi. Memahami peran patogen, pengaruh, dan faktor lain dalam badai sitokin terkait Covid-19 sangat penting untuk membantu tim medis sampai pada diagnosis dan perawatan yang tepat.

987 Lu tang, Zhinan Yin, Yu Hu dan Heng Mei menulis artikel berjudul “Pengendalian Badai Sitokin dengan Covid-19“, yang menyatakan bahwa obat antivirus mencegah infeksi virus dan menghancurkan replikasi virus yang: disebabkan oleh Covid-19.

Selain terapi imunomodulator, kombinasi antivirus yang tepat menekan respons inflamasi yang terlalu aktif. Sejumlah uji klinis telah dilakukan untuk menyelidiki kemampuan pasien Covid-19 mengendalikan badai sitokin, termasuk terapi imunomodulator.

Obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah kortikosteroid, siklosporin, dan etoposida, yang mempengaruhi limfosit T ireguler. Blokade sitokin tidak penting untuk pengobatan, tetapi juga telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai jenis leukemia limfoblastik esofagus (HLH). Menurut artikel berjudul “Pembentukan Kekebalan Tubuh dan Perawatan Badai Sitokin di Covid-19” oleh Jae Seok Kim, Jun Young Lee dkk., Plasmapheresis terapeutik adalah yang paling praktis untuk mengobati sitokin terkait badai melawan Covid-19. solusi alternatif. Perawatan ini diyakini memiliki manfaat klinis pada pasien dengan Covid-19 yang parah. Artikel ini merekomendasikan penggantian plasma terapeutik dan konvalesen.

Reporter: RM 3

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *