BIOma – Pencipta “Hymne HIMABIO” bernama lengkap Imran, S.Si, yang akrab disapa Imo, adalah seorang alumni Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan tahun 1999. Imran lahir di Makassar pada 6 November 1981 dan berasal dari Bone, Sulawesi Selatan.
Imran memulai pendidikannya pada tahun 1987 di SDN Kakatua, Makassar. Pada tahun 1993, ia melanjutkan ke SMP Negeri 13 Makassar, kemudian ke SMA Negeri 14 Makassar. Pada tahun 1999, Imran diterima sebagai mahasiswa di UNM dan menyelesaikan studinya pada tahun 2005.
Imran berbagi cerita tentang awal terciptanya lagu “Hymne HIMABIO”. Menurutnya, lagu tersebut tercipta berawal dari adanya event Porseni Fakultas, di mana salah satu perlombaannya adalah lomba cipta lagu hymne himpunan.
“Saat itu, saya sangat antusias sehingga lagu tersebut langsung saya ciptakan secara spontan tanpa bantuan alat musik apa pun. Lirik lagu yang saya buat sangat mewakili persatuan dan solidaritas Biologi pada waktu itu karena hubungan kekerabatan antara senior dan junior sangat solid,” ujarnya.
Imran juga menyampaikan bahwa lirik lagu “Hymne HIMABIO” yang ia ciptakan mengandung tiga pesan utama.
“Dalam lirik lagu itu ada tiga pesan. Pertama, saya berharap agar generasi Biologi tetap bersatu. Kedua, selalu menjaga nama baik jurusan. Dan ketiga, selalu menjadi alumni Biologi yang berprestasi dan multitalenta,” lanjutnya.
Selain menciptakan lagu “Hymne HIMABIO”, menciptakan lagu dan bermain musik telah menjadi hobi bagi Imran.
“Saya sering menciptakan lagu. Bahkan, saya pernah membuat lagu untuk pelepasan alumni, meskipun lagu itu tidak sempat dihapal oleh alumni berikutnya,” jelasnya.
Di akhir wawancara bersama Reporter LPM BIOma, Imran berharap agar lagu “Hymne HIMABIO” tetap dinyanyikan setiap kali ada penerimaan mahasiswa baru dan nama penciptanya tetap diingat.
“Harapan saya, lagu “Hymne Biologi” tetap berkumandang setiap penerimaan mahasiswa baru. Mohon agar nama pencipta lagunya tetap dicantumkan, dan semoga ada orang baik yang bisa menghargai karya saya, karena 24 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah lagu bisa bertahan sampai hari ini,” harapnya.
Reporter: Siti Nurfatimah Mutmainnah R & Resti Handayani