Sarung tangan gurita (Doc. Int)

BIOma – Virginia Tech sang pemimpin tim ilmuwan yang berhasil merancang ide briliannya yakni sebuah sarung tangan yang meniru lengan gurita. Sarung tangan yang terinspirasi dari gurita disebut mampu mencengkeram objek di bawah air dengan aman hingga sangat bermanfaat untuk dipakai para penyelam atau pengeksplor bawah laut. Karya ini dipublikasikan dengan judul “Octopus-inspired adhesive skins for intelligent and rapidly switchable underwater adhesion” sebagai jurnal akses terbuka dan ditampilkan di sampul Science Advances pada 13 Juli 2022.

Penyelam tidak dilengkapi alat bantu berupa tangki untuk bernapas, pakaian neoprene untuk melindungi dan menghangatkan tubuh, ataupun kacamata untuk melihat dengan jelas. Sama halnya dengan tangan manusia yang juga tidak dilengkapi alat yang baik dan aman untuk memegang sesuatu padahal seringkali penyelam mencoba memegang ikan maupun benda-benda di bawah air yang dapat membahayakan.

Dilansir dari Science Daily bahwa alam sudah memiliki beberapa solusi hebat, jadi tim kami melihat ke dunia alam untuk mencari ide. Gurita menjadi pilihan yang jelas untuk inspirasi, ujar Bartlett yang merupakan asisten profesor di departemen teknik mesin Virginia Tech. Seperti yang diketahui bahwa gurita adalah salah satu makhluk unik yang dilengkapi dengan delapan lengan panjang yang dapat memegang banyak hal di perairan, gurita mengendalikan lebih dari 2.000 pengisap di delapan lengan dengan memproses informasi dari beragam sensor kimia dan mekanik. Gurita menyatukan tunabilitas adhesi, penginderaan, dan kontrol untuk memanipulasi objek bawah air. Dikarenakan beberapa asumsi tersebut para peneliti berfokus pada membayangkan kembali pengisap gurita untuk merancang sarung tangan mereka.

Desain yang dibuat oleh Virginia Tech ini berfungsi untuk melakukan fungsi yang sama seperti pengisap gurita, mengaktifkan pelekatan yang andal ke objek dengan tekanan ringan. Ideal untuk menempel pada permukaan datar dan melengkung menggunakan bahan batang karet yang sesuai dan ditutup dengan membran yang lembut dan digerakkan. Kemudian dilengkapi dengan pengisap sintetis dan sensor yang terintegrasi erat sehingga terdapat pengisap yang berbentuk seperti ujung pendorong. Setelah bagian luar pengisap yang lebar membuat segel dengan suatu benda, otot berkontraksi dan mengendurkan area yang ditangkupkan di belakang untuk menambah dan melepaskan tekanan. Ketika banyak pengisap terlibat, dapat menciptakan ikatan perekat yang kuat dan sulit untuk dilepaskan.

Untuk hal itu, mereka membawa asisten Professor Eric Markvicka dari University of Nebraska-Lincoln, yang menambahkan serangkaian sensor jarak optik. Pengisap dan LIDAR kemudian dihubungkan melalui mikrokontroler untuk memasangkan penginderaan objek dengan pengisap sehingga meniru sistem saraf dan otot gurita. Rancangan ini kemudian disebut dengan Octa-glove, yakni sarung tangan dengan pengisap sintetis dan sensor yang terintegrasi erat, harmoni sistem yang dapat dikenakan yang menangkap berbagai bentuk di bawah air, hal ini tentu membuat penanganan benda basah atau bawah air jauh lebih mudah dan lebih alami. Elektronik dapat mengaktifkan dan melepaskan adhesi dengan cepat. Hal ini menjadi sesuatu yang terasa alami bagi manusia dan memungkinkan mereka mengambil barang dengan mudah.

Reporter : RM 1

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *