BIOma – Bintang laut adalah salah satu makhluk laut yang sangat unik karena hidup tanpa otak. Keunikan ini membuat bintang laut menjadi objek studi dan perhatian banyak ilmuwan, serta pecinta alam.
Dikutip dari cnnindonesia.com, bintang laut banyak ditemukan di berbagai kedalaman laut, mulai dari perairan dangkal hingga ke dasar laut dalam yang gelap. Mereka biasanya hidup di dasar laut berbatu, terumbu karang, atau pasir laut. Kehadiran bintang laut dalam ekosistem sangat penting karena mereka berperan menjaga keseimbangan populasi organisme lain seperti kerang dan moluska yang menjadi makanannya.
Dilansir dari detik.com, ada lebih dari 2.000 spesies bintang laut dengan berbagai bentuk dan warna yang beragam. Keanekaragaman ini memperlihatkan adaptasi unik mereka terhadap lingkungan masing-masing. Ada yang berwarna cerah dengan motif menarik yang berfungsi sebagai peringatan bagi predator, sementara yang lain memiliki warna yang menyatu dengan lingkungan sekitar agar sulit dikenali.
Dilansir dari idntimes.com, bintang laut memiliki struktur tubuh yang tergolong dalam kelompok echinodermata, bersimetri simetri radial dengan lima lengan atau kelipatannya. Keunikan mereka terletak pada sistem saraf yang tersebar di seluruh tubuh, bukan terpusat di otak, sehingga memungkinkan respons terhadap lingkungan.
Dikutip dari detik.com, bintang laut memiliki cara bergerak yang unik dengan menggunakan ratusan tabung kecil yang berada di bawah lengannya yang disebut “foot” atau kaki tabung. Kaki-kaki ini memungkinkan pergerakan lambat namun efektif di dasar laut, membuktikan ketiadaan otak tidak menghalangi interaksi mereka dengan lingkungan.
Dilansir dari kompas.com, meskipun tidak memiliki otak, bintang laut mampu meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang. Jika sebuah lengan mereka patah atau terpotong, mereka dapat menumbuhkannya kembali dalam beberapa waktu, sebuah kemampuan yang terbilang luar biasa di dunia hewan.
Tanpa otak, bintang laut memiliki sistem saraf yang cukup sederhana namun efektif. Mereka menggunakan sistem jaringan saraf yang dapat mendeteksi perubahan lingkungan sekitar seperti cahaya, sentuhan, dan getaran. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dasar, misalnya bergerak menjauh dari bahaya atau mendekati makanan, meskipun tidak sekompleks hewan lain yang memiliki otak.
Jaringan saraf pada bintang laut mampu berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan internal tanpa memerlukan otak pusat. Ini menjadi contoh menarik bagaimana makhluk hidup dapat mengembangkan berbagai strategi bertahan hidup yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan mereka.
Bintang laut tidak hanya unik karena tidak memiliki otak, tapi juga karena kemampuannya untuk meregenerasi tubuh. Jika seekor bintang laut kehilangan satu atau beberapa lengannya akibat serangan predator, ia dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh tersebut. Proses regenerasi ini memerlukan waktu yang tidak singkat, namun memberikan mereka kesempatan untuk pulih sepenuhnya dan melanjutkan hidup.
Reporter: Siti Nur Azizah Akis
![]()

