BIOma – Celurut atau lebih akrab disebut curut secara morfologi mirip seperti pengerat (ordo Rodentia). Mereka berasal dari ordo Eulipotyphla. Itu berarti celurut lebih berkerabat dengan landak, solenodon, dan tikus tanah.
Celurut etruska (Suncus etruscus) adalah salah satu jenis celurut yang memiliki bulu berwarna abu-abu kecokelatan yang termasuk pendek. Kaki belakang yang juga cukup pendek, sedangkan ukuran kepalanya relatif besar untuk ukurannya. Selain ciri fisik, ada beberapa fakta menarik lain yang dimiliki celurut etruska yang salah satu di antaranya jadi rekor di dunia mamalia.
Dilansir dari Animal Diversity, Celurut etruska merupakan mamalia terkecil di dunia, panjang celurut ini hanya sekitar 35—50 mm. Sementara, berat tubuhnya tidak lebih dari 1,8—3 gram dengan rata-rata bobot sekitar 2 gram. Walaupun ukurannya kecil, metabolisme tubuh Celurut etruska terbilang sangat cepat. Selain itu, celurut etruska memiliki basal metabolic rate (BMR) sekitar 3,22 meter kubik oksigen per jamnya.
Si mungil yang satu ini tergolong sebagai karnivor yang bisa mengonsumsi berbagai jenis serangga, larva, cacing tanah, amfibi kecil, dan reptil kecil. Selain itu kebutuhan makanan mereka pun terbilang sangat besar. Dilansir dari Fact Animal, menyatakan bahwa Celurut etruska setidaknya perlu mengonsumsi makanan 2 hingga 5 kali lipat dari bobot tubuhnya. Akibat dari nafsu makannya yang besar itu, aktivitas sehari-hari hewan ini lebih banyak dihabiskan untuk mencari makan. Celurut etruska memerlukan energi yang besar untuk beraktivitas dan menjaga metabolisme tubuhnya yang sangat cepat. Dalam 1 menit, jantung hewan ini setidaknya bisa memompa darah hingga lebih dari seribu kali.
Bagian tubuh Celurut etruska yang paling berperan dalam kehidupan sehari-hati yaitu kumis-kumis di moncongnya. Bahkan, hewan ini tidak mengandalkan indra penglihatan untuk menentukan arah gerak karena kumisnya ini bisa dibilang telah menyediakan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan Celurut etruska untuk bertahan hidup.
Dilansir dari Fact Animal, kumis ini dimanfaatkan Celurut etruska untuk berburu, bergerak dalam kegelapan, membedakan mana mangsa dan mana predator, serta menentukan tempat yang sesuai untuk bersembunyi. Hal tersebut dikarenakan kumis mereka sangat sensitif dengan getaran udara. Sampai dapat mendeteksi duri-duri di kaki jangkrik.
Reporter: Nurfadhillah Reski Nawangati
![]()

