Rehabilitas dan Penanaman Mangrove di Kabupaten Pinrang (Doc. Ist)

BIOma – Kegiatan Rehabilitasi dan Penanaman Mangrove merupakan kegiatan GenBI Wilayah Sulawesi Selatan yang dilaksanakan oleh Deputi Lingkungan Hidup. Kegiatan ini dilaksanakan di Lowita, Desa Wiringtasi, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sabtu-Minggu, (07-08/10).

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memulihkan ekosistem mangrove yang rusak akibat aktivitas manusia, abrasi pantai, atau dampak lingkungan lainnya. Selain itu, program kerja penanaman mangrove dan pembersihan lahan mangrove memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat pesisir, dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Melalui partisipasi aktif dalam program-program ini, kita dapat membantu melestarikan ekosistem yang sangat penting bagi planet kita.

Kegiatan rehabilitasi penanaman mangrove dibuka oleh perwakilan camat Kecamatan Suppa, yaitu Ilham Abbas, S.Sos, selaku kasubag Perencanaan. Dalam sambutannya ia menyampaikan ucapan terima kasihnya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang mendukung kegiatan ini agar kegiatan ini bisa mencegah abrasi pada musim angin barat nantinya,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh kepala desa Wiringtasi, Andi Abbas. Ia juga menyampaikan dukungannya untuk kegiatan ini.

Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena jarang mahasiswa di zaman sekarang peduli terhadap lingkungan hidup,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan bahwa dengan adanya rehabilitasi dan penanaman mangrove seperti ini sangat membantu warga Wiringtasi untuk menghindari abrasi dan mengurangi dampak dari pemanasan global seperti yang dirasakan saat ini.

Tidak lupa ia juga menyampaikan harapannya agar semakin banyak kegiatan GenBI Sulsel yang berkaitan dengan lingkungan di desa Wiringtasi.

Saya berharap, kegiatan GenBI Sulsel di Desa Wiringtasi bisa berkesinambungan dan kedepannya bisa lebih banyak kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan di desa kami,” harapnya.

Pada hari pertama, panitia dan volunteer melakukan penanaman Mangrove di pantai Lowita. Mereka juga melakukan pembersihan lahan penanaman mangrove dan sosialisasi terkait Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada warga sekitar. Sosialisasi CBP Rupiah dilakukan dengan maksud menyampaikan bagaimana bentuk cinta dan bangga kita terhadap mata uang Rupiah, serta cara membedakan uang palsu dan uang asli.

Komunitas Lima Putra Pesisir juga turut membantu dalam proses penanaman mangrove dengan memberikan arahan dan informasi yang perlu diketahui sebelum mulai menanam.

Kami dari Lima Putra Pesisir mengucapkan terima kasih karena teman-teman dari GenBI Sulawesi Selatan sudah mau melaksanakan kegiatan yang sangat baik ini di daerah kami,” ungkap Fira selaku perwakilan dari Lima Putra Pesisir.

Pada hari kedua, dilakukan senam pagi, pembersihan area pantai Lowita dan pemasangan papan bicara di beberapa titik yang telah ditentukan oleh perwakilan dari komunitas Lima Putra Pesisir. Papan bicara itu sendiri berisi informasi tentang ekosistem pantai, pengolahan sampah, dan kebersihan lingkungan.

Tidak lupa, panitia Rehabilitasi dan Penanaman Mangrove memberikan ucapan terima kasih kepada Lima Putra Pesisir yang telah banyak membantu selama kegiatan berlangsung dengan menyerahkan sertifikat yang disahkan oleh pembina GenBI Sulawesi Selatan, Ketua GenBI wilayah Sulawesi Selatan, dan Ketua Panitia Rehabilitasi dan Penanaman Mangrove.

Reporter: Nurazmi Maulida

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *